Friday, August 28, 2009

Fungsi Pemasaran, Perantara dan Kolaborator

Dalam pemasaran terdapat berbagai macam fungsi. Fungsi tersebut adalah pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, standarisasi, pembiayaan dan pengalihan resiko.

Fungsi penjualan dijalankan oleh produsen, sedangkan fungsi pembelian dijalankan oleh konsumen.

Pertanyaannya adalah bagaimana dengan 5 fungsi lainnya : transportasi, penyimpanan, standarisasi, pembiayaan, pengalihan resiko. Apakah 5 fungsi ini bisa dijalankan oleh produsen atau konsumen? Bisa saja. Tetapi bisa dibayangkan betapa repotnya produsen dan konsumen dalam menjalankan semua fungsi tersebut. Untuk sebuah fungsi saja, produsen mungkin harus menciptakan departemen baru yang khusus menjalankan fungsi tersebut. Agar sebuah departemen dapat berjalan dengan, maka diperlukan personalia dan budget. Departemen tersebut juga harus bekerja dalam skala yang ekonomis.

Untuk itu perlu adanya 2 spesialis, yaitu perantara (intermediaries) dan kolaborator (collaborators) yang akan membantu menjalankan fungsi-fungsi tersebut dalam skala yang ekonomis.

Perantara (intermediaries)adalah spesialis yang melakukan transaksi jual beli. Yang dimaksud disini bukan fungsi pembelian atau fungsi penjualan. Tetapi sebagai perantara jual beli. Contoh : distributor, pedagang besar, pedagang kecil.

Kolaborator (collaborators) adalah spesialis yang menjalankan fungsi selain pembelian dan penjualan.
- Fungsi transportasi. Contoh : perusahaan logistik
- Fungsi penyimpanan. Contoh : perusahaan pergudangan
- Fungsi standarisasi. Contoh : BSN (Badan Standarisasi Nasional)
- Fungsi pembiayaan. Contoh : perbankan baik dalam hal kredit modal kerja ataupun kredit pembelian
- Fungsi pengalihan resiko. Contoh : perusahaan asuransi

Spesialis-spesialis tersebut akan bekerja dalam skala yang lebih ekonomis dibandingkan produsen atau konsumen. Dengan adanya 2 jenis spesialis tersebut, produsen dapat memfokuskan dirinya dalam fungsi penjualan dan konsumen dapat memfokuskan dirinya dalam fungsi pembelian.

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.
---
Skala yang ekonomis (scale of economics) : jika sebuah perusahaan memproduksi dalam jumlah yang besar, maka biaya untuk setiap produknya akan menurun.

Wednesday, August 26, 2009

Pemasaran : Mikro dan Makro

Pemasaran dapat dilihat dari kacamata Mikro dan Makro

Dari kacamata Mikro, pemasaran dianggap sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi
Dari kacamata Makro, pemasaran dilihat sebagai proses sosial

Masih bingung? Saya akan coba menjelaskan lebih lanjut dibawah ini.

Dalam kacamata mikro, pemasaran dianggap sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Artinya adalah pemasaran hanya dianggap sebagai alat yang dipakai oleh organisasi untuk mendapatkan laba. Aktivitas itu mencakup penciptaan barang/jasa, menyerahkan kepada konsumen, mengkomunikasikan kepada konsumen, dan memberikan harga untuk barang/jasa yang akan dikonsumsi konsumen.

Contoh : Sebuah perusahaan roti memandang pemasaran dari kacamata mikro adalah proses pembuatan roti, membawa roti itu ke toko roti, mempromosikan rotinya, dan memberikan harga untuk setiap jenis roti.

Dalam kacamata makro, pemasaran dilihat sebagai proses sosial.
Artinya adalah pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara produsen dan konsumen. Lebih tepatnya antara banyak individual produsen dan banyak individual konsumen. Dalam pandangan pemasaran sebagai proses sosial, sesungguhnya terdapat ketidaksesuaian (discrepancies) dan perbedaan (separations) antara produsen dan konsumen. Pemasaran menjadi jembatan yang mengatasi ketidaksesuaian dan perbedaan tersebut.

Ketidaksesuaian yang ada adalah :
1. Kuantitas
Produsen akan menjual dalam jumlah yang besar.
Konsumen membutuhkan dalam jumlah yang sedikit.
Contoh : Toko bakeri akan membuat puluhan bahkan ratusan roti dalam satu hari, tetapi seorang konsumen mungkin hanya akan makan 1-3 buah roti per hari.
2. Jenis
Produsen membuat/menyediakan 1 jenis barang/jasa
Konsumen membutuhkan berbagai jenis barang/jasa untuk pemenuhan kebutuhannya
Contoh : Toko bakeri hanya akan memproduksi roti, sedangkan sedangkan seorang konsumen membutuhkan lebih dari roti. Seorang konsumen butuh pakaian, makanan, minuman yang bermacam-macam.

Perbedaan yang ada adalah :
1. Tempat
Produsen akan menempatkan tempat produksinya di lokasi yang menguntungkan secara ekonomis
Konsumen berada di tempat yang tersebar
Contoh : sebuah perusahaan semen akan membuat lokasi pabriknya di tempat yang dekat dengan penghasil kapur, karena pabrik semen adalah material-oriented (berfokus pada bahan baku). Sedangkan pengguna semen bisa berada di seluruh lokasi apakah itu kota atau desa dengan lokasi yang saling berbeda.
2. Waktu
Produsen menginginkan penjualan terjadi pada waktu produksi terjadi.
Konsumen melakukan pembelian ketika mereka membutuhkan barang/jasa tersebut.
Contoh : Toko bakeri menginginkan penjualan terjadi ketika roti keluar dari oven, tetapi pada kenyataannya kita sering melihat bahwa roti tersebut harus dibawa dulu dari oven ke pajangan dan terkadang harus menunggu beberapa waktu sampai konsumen membeli roti tersebut.
3. Informasi
Produsen perlu mengetahui apa, kepada siapa, tempat menjual, kapan, dan pada harga berapa dia harus menjual barang/jasanya.
Konsumen ingin mengetahui siapa yang menyediakan barang/jasa, tempat membeli, kapan membelinya, dan berapa uang yang harus dia keluarkan untuk membeli.
4. Nilai
Produsen menilai barang/jasa dari biaya produksi dan harga kompetitif.
Konsumen menilai barang/jasa dari kemampuan barang/jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dan kemampuannya untuk membayar.
Contoh : Perusahaan baju akan menghitung biaya kain, benang, kancing, upah menjahit ditambah dengan keuntungan untuk menentukan harga sebuah baju setelah membandingkan dengan produk pesaing yang sejenis. Konsumen yang akan membeli baju akan melihat apakah sebuah baju dapat membuat dia tampil lebih baik dan kemampuan dia untuk membeli baju tersebut.
5. Kepemilikan
Produsen mempunyai kepemilikan atas barang/jasa yang diproduksinya, tetapi tidak ingin memakainya.
Konsumen tidak mempunyai kepemilikan atas barang/jasa, tetapi menginginkannya.
Contoh : Pabrik mie mempunyai kepemilikan atas mie, tetapi pabrik tersebut tidak serta merta makan semua produksi mienya. Sebaliknya konsumen tidak punya kepemilikan atas mie, tetapi menginginkan mie untuk dikonsumsinya.

Berdasarkan penjelasan diatas tentang pemasaran dipandang dari sisi makro dan mikro, sesungguhnya penting untuk perusahaan mengetahui pemasaran dari sisi mikro tetapi melihat pemasaran dari sisi makro akan memberikan pandangan yang lebih luas tentang fungsi pemasaran.

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.

Monday, August 24, 2009

Pentingkah Pemasaran ?

Kenapa saya harus belajar pemasaran?
Kenapa anda harus belajar pemasaran?
Kenapa kita harus belajar pemasaran?

"Knowledge is power"

Pemasaran adalah sekelompok rangkaian proses. Proses berarti kegiatan. Kegiatan dalam bahasa indonesia dapat dituliskan sebagai predikat. Predikat selalu ditemani oleh Subjek dan Objek.

Siapakah subjek dalam pemasaran?
Subjek dalam pemasaran adalah produsen yang menyediakan barang/jasa.
Kenapa pemasaran penting untuk produsen?
Pemasaran penting untuk produsen karena pemasaran menghubungkan mereka dengan konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli/memakai barang/jasa dari produsen. Dari konsumen lah produsen mendapatkan keuntungan; keuntungan yang akan dipakai produsen untuk bertahan hidup.

Siapakah objek dalam pemasaran?
Objek dalam pemasaran adalah konsumen yang memakai barang/jas.
Kenapa pemasaran penting untuk konsumen?
Dalam ilmu ekonomi mikro kita mempelajari bahwa sesungguhnya yang menanggung semua biaya adalah konsumen.
Kita sebagai konsumen pula yang membayar semua biaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah baju yang anda pakai mencakup biaya pembuatan kapas, biaya pembuatan benang, biaya pembuatan kancing, biaya penjahitan, biaya quality control, biaya transportasi, biaya promosi. Semua biaya tersebut ditambah dengan keuntungan dari masing-masing rantai dibebankan semuanya kepada anda. Kok kita mau yah?

Dalam hidup kita, kita akan berperan sebagai produsen dan konsumen.
Kita adalah seorang produsen. Sekalipun kita sebagai seorang karyawan atau profesional, kita 'menjual' keahlian dan pengetahuan kita kepada orang lain.
Kita adalah seorang konsumen. Kita memilih barang/jasa yang kita konsumsi dari banyak produsen.

Kita adalah produsen dan konsumen. Pemasaran adalah jembatan antara produsen dan konsumen. Pentingkah pemasaran bagi kita?

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.

Pemasaran kok Repot ?

Marketing bukanlah ilmu yang sederhana tetapi marketing seperti ilmu lainnya dapat dipelajari. Dan sesungguhnya marketing ada di sekeliling kita. Kita bisa melihat dari contoh yang sederhana yaitu diri kita sendiri.

Apakah baju yang anda pakai, celana yang anda pakai, pakaian dalam yang anda pakai, sepatu yang anda pakai, jam tangan yang anda pakai, makanan dan minuman yang anda konsumsi, musik yang anda dengarkan, lipstik dan parfum yang anda pakai? Pernahkah anda berpikir kenapa anda memilih barang-barang tersebut? Apakah pilihan anda dipengaruhi oleh diri anda sendiri atau selain diri anda?

Dasar dari kata marketing adalah market. Market bisa diartikan berbeda. Dalam ilmu ekonomi, market diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli (bisa berbentuk fisik ataupun tidak). Dalam ilmu marketing, ketika kita berbicara market, maka kita berbicara tentang konsumen. Siapa itu konsumen? Ya! Anda, saya, dia, mereka (kita!) semua adalah konsumen.

Apakah kita mempunyai kebutuhan yang sama? Ya! Kebutuhan adalah hal dasar yang diperlukan manusia. Kita semua butuh makan, minum, tempat tinggal, hiburan, transportasi, komunikasi, pelayanan kesehatan. Semua hal yang disebutkan adalah kebutuhan dasar.

Apakah ilmu marketing mempelajari kebutuhan? Ya, ilmu marketing mempelajari kebutuhann tetapi manusia tidak pernah mengungkapkan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari melainkan keinginan.

Apakah itu keinginan? Keinginan adalah kebutuhan yang spesifik.
Anda ingin makan? Makan nasi? Makan roti? Makan sagu? Makan kentang? Makanan yang baru saja saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan pokok.
Anda ingin makan nasi? Nasi goreng? Bubur? Lemper? Bacang? Ketupat? Makanan yang barusan saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan yang dibuat dengan bahan baku utama nasi.
Anda ingin makan nasi goreng? Nasi goreng telor? Nasi goreng kambing? Nasi goreng pete? Nasi goreng sosis? Nasi goreng gila?
Contoh diatas berbicara tentang salah satu kebutuhan manusia yaitu makan dengan keinginan yaitu makan nasi. Anda bisa memberi contoh terhadap kebutuhan dan keinginan yang lainnya.

Begitu banyak keinginan setiap orang. Begitu banyak pula penyedia barang dan jasa untuk pemenuhan keinginan tersebut. Bagaimana cara mempertemukan konsumen individual yang mempunyai keinginan yang berbeda dengan produsen individual yang mempunyai produk/jasa yang berbeda? Disitulah pemasaran menjadi jembatan. Jembatan antara produsen individual yang berbeda dan konsumen individual yang berbeda.

Inilah definisi pemasaran berdasarkan Philip Kotler :
"Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders."

Dari definisi tersebut ada beberapa hal yang dapat diperhatikan :
1. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi. Berarti pemasaran digunakan oleh organisasi, organisasi menjadi subjek dan konsumen sebagai objek.
2. Seperangkat proses. Berarti pemasaran adalah gabungan dari beberapa proses, bukan satu kegiatan saja.
3. Menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan. Ini adalah proses dari menciptakan barang/jasa sampai dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini kadang tidak berhenti sampai dikonsumsi tetapi berlanjut pada hubungan setelah penjualan (after sales service).
4. Mengelola hubungan pelanggan. Dalam kenyataannya mendapatkan pelanggan baru biayanya lebih besar dibandingkan mempertahankan pelanggan yang lama.
5. Cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders. Tujuan utama dari sebuah organisasi adalah menghasilkan keuntungan, tetapi yang menarik disini adalah adanya kata-kata stakeholders. Stakeholders bukanlah shareholders. Stakeholders mencakup pemilik perusahaan, konsumen, saluran distribusi, supplier, lingkungan, masyarakat, dan pemerintah. Sedangkan shareholders hanya mencakup pemilik perusahaan.

Ini adalah perkenalan terhadap ilmu pemasaran. Saya harap anda dapat mendapatkan gambaran awal tentang pemasaran.

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.