tag:blogger.com,1999:blog-27558565057832532602024-03-08T08:38:10.963-08:00Simple MarketingBelajar teori pemasaran dengan contoh untuk pemahaman yang lebih baik.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-661647391369687692010-08-27T01:51:00.001-07:002010-10-07T17:12:18.997-07:00Lingkungan Pemasaran Eksternal : Politik dan Hukum (Political and Legal Environment)Lingkungan pemasaran eksternal yang lain adalah lingkungan politik dan hukum.<br /><br />Yang termasuk ke dalam lingkungan politik adalah sikap dan reaksi masyarakat, kritik sosial dan pemerintahan suatu negara.<br /><br />Nasionalisme dapat membatasi pasar internasional. Pengertian nasionalisme adalah penekanan kepada kepentingan negara dibandingkan kepentingan lainnya. Nasionalisme disini juga berarti lebih memilih untuk membeli produk-produk dalam negeri dibandingkan produk luar negeri.<br />Contoh : Iklan layanan masyarakat dengan slogan "belilah produk-produk dalam negeri". Salah satu perusahaan dalam negeri yang menggunakan nasionalisme dalam iklannya adalah Maspion. <br /><br />Pengelompokkan negara-negara ke dalam organisasi tertentu juga dapat menjadi pertimbangan pemasar. Masing-masing organisasi mempunyai peraturan dan membuat keputusan yang diikuti oleh anggotanya. Dengan mengikuti perkembangan yang ada dalam organisasi-organisasi tersebut, para pemasar akan melihat kesempatan pemasaran di balik keputusan organisasi-organisasi tersebut.<br />Contoh : ASEAN (<span style="font-style:italic;">The Association of Southeast Asian Nations</span>. Adanya kesepakatan tentang bebas bea masuk untuk sesama anggota ASEAN akan memudahkan perusahaan di tiap negara untuk melakukan perdagangan antar negara di regional tersebut.<br /><br />Berkembangnya Uni Eropa dengan mata uang tunggal Euro juga memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi para pemasar. Mata uang tunggal memudahkan transaksi dalam negara-negara yang ada di dalam Uni Eropa. Perbedaan peraturan di setiap negara tetap perlu diperhatikan oleh para pemasar untuk menghindari adanya tuntutan hukum.<br />Contoh : Land's End menghadapi masalah di Jerman dengan jaminan seumur hidup. Peraturan di negara Jerman melihat jaminan sebagai harga tinggi yang disembunyikan oleh produsen.<br /><br />Lingkungan politik seringkali mempengaruhi lingkungan hukum. <br /><br />Pada dasarnya seluruh peraturan yang diterbitkan adalah untuk melindungi konsumen. Salah satu peraturan tersebut adalah Undang-Undang Anti Monopoli yang hampir ada di setiap negara. Monopoli membuat tidak adanya kompetisi di pasar, produsen dapat menaikkan harga atau menurunkan kualitas tanpa takut dengan adanya pesaing, oleh karena itu monopoli dapat merugikan konsumen. Monopoli dapat berlaku pada tingkat produk dan juga saluran distribusi. <br />Contoh : UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sebelum adanya undang-undang ini, Indofood menguasai pangsa pasar 90% disektor mi instan dan 90% tepung terigu nasional melalui Bogasari Flour Mills. Hal ini disebabkan adanya saluran distribusi tunggal untuk impor tepung terigu oleh Bogasari Flour Mills berdasarkan penunjukkan Bulog pada saat itu.<br /><br />Pelanggaran pada wilayah hukum dapat berakibat pada denda atau hukuman penjara. <br />Contoh : PT Direct Vision, penyelenggara televisi berbayar Astro TV, terancam sanksi ganti rugi materil hingga Rp 2 triliun karena dianggap memonopoli siaran Liga Inggris.<br /><br />Makanan dan Obat-obatan perlu diketahui, dites dan disetujui oleh organisasi tertentu.<br />Contho : BPOM (Badang Pengawas Obat dan Makanan). Pengunaan formalin sebagai pengawet makanan, daging gelodongan yang tidak layak konsumsi, dan jamu yang bahan kimia merupakan salah satu dari sekian banyak kasus yang ditangani BPOM di Indonesia.<br /><br />Kemanan produk pun dikendalikan. Peraturan tertentu mengharuskan perusahaan menetapkan standar keamanan bagi barang produksinya. Kemananan harus dimasukkan sebagai pertimbangan dalam pembuatan produk. Terkadang peraturan yang ketat tentang keharusan produsen membuat peringatan bagi konsumen dalam penggunaan produk mereka menjadi menarik.<br />Contoh : Peringatan bertuliskan "Do Not Iron Clothes on Body." pada setrika merek Rowenta. <br /><br />Hukum pada tingkat nasional dan lokal dapat berbeda. <br />Contoh : Penolakan UU Anti Pornografi oleh masyarakat Bali, karena undang-undang tersebut dianggap dapat menghilangkan beberapa budaya yang sudah ada disana, misal budaya "pertandingan ciuman massal" atau biasa disebut Omed Omedan.<br /><br />Desakan dari para pembela konsumen dan hukum secara perlahan akan membuat pandangan dari "<span style="font-style:italic;">Let the buyer beware</span>" menjadi "<span style="font-style:italic;">Let the consumer beware</span>".<br /><br />Untuk kasus di Indonesia, sangat disayangkan karena masih adanya kasus Prita Mulyasari yang dituntut oleh pihak RS Omni Internasional. Prita dijerat dengan hukum UU ITE pasal 27 ayat 3 yang berbunyi "Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik" sementara UU Perlindungan Konsumen Pasal 4d menyatakan hak konsumen adalah "Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan".<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-23841959512259564462010-08-27T01:05:00.000-07:002010-10-07T17:21:44.909-07:00Lingkungan Pemasaran Eksternal : Lingkungan Teknologi (Technological Environment)Lingkungan pemasaran eksternal yang lain adalah lingkungan teknologi.<br /><br />Teknologi mempengaruhi kesempatan pemasaran. Dua hal yang timbul dengan adanya perubahan pada lingkungan teknologi adalah :<br />1. Produk yang baru. <br />Contoh : <span style="font-style:italic;">Mp3 player</span>. Sebelum adanya <span style="font-style:italic;">mp3 player</span>, pemutar musik adalah <span style="font-style:italic;">disc player, cassete player</span> dengan ukuran yang lebih besar dan kapasitas yang terbatas.<br />2. Proses yang baru. <br />Contoh : Internet terhadap komunikasi. <span style="font-style:italic;">Email</span> menjadi lebih populer dibandingkan dengan surat. <span style="font-style:italic;">Email</span> lebih praktis, cepat, dan murah.<br /><br />Transfer teknologi dapat berlangsung cepat sekalipun tidak otomatis. Salah satu contoh adalah perusahaan <span style="font-style:italic;">Google</span> yang terkenal dengan <span style="font-style:italic;">search engine</span>nya. Bahkan beberapa orang sudah mengadopsi kata-kata <span style="font-style:italic;">google</span> sebagai bahasa sehari-hari ketika mereka ingin mencari informasi.<br /><br />Tekonologi internet juga mempengaruhi aliran informasi. Informasi dapat diperoleh dari seluruh dunia dengan adanya internet. Cara berkomunikasi antara perusahaan dengan konsumen pun berubah. Beberapa perusahaan telah membuat <span style="font-style:italic;">website</span> untuk memudahkan komunikasi dengan konsumen, dua arah dan bukan hanya satu arah.<br /><br />Teknologi juga memberikan tantangan untuk para pemasar untuk mengetahui apa yang sesungguhnya diinginkan oleh para konsumen dan memfokuskan usaha pengembangan ke arah tersebut.<br />Contoh : <span style="font-style:italic;">Twitter</span>. Kenapa banyak tokoh publik menggunakan aplikasi ini dan bagaimana mereka menggunakan aplikasi ini? Selain menjadi sarana komunikasi yang sederhana, <span style="font-style:italic;">twitter</span> juga dapat meningkatkan popularitas seseorang. Popularitas ini bisa bersifat positif atau negatif.<br /><br />Teknologi bisa membuat beberapa masalah etika. Salah satu adalah mengenai <span style="font-style:italic;">privacy</span>, isu sosial dan budaya, dan isu politik dan hukum.<br />Contoh : Facebook. Sempat ada wacana bahwa facebook akan di'haram'kan. Tetapi di lain sisi, pengguna facebook di Indonesia merupakan ketiga terbesar di dunia. Bagaimana dengan <span style="font-style:italic;">privacy</span> anda berkaitan dengan data diri anda, informasi yang anda berikan kepada 'teman-teman' facebook anda? <br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-30861881255973457912010-08-26T22:36:00.001-07:002010-08-27T01:04:42.369-07:00Lingkungan Pemasaran Eksternal : Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)Lingkungan ekonomi merupakan salah satu faktor dalam lingkungan eksternal yang mempengaruhi kesempatan pemasaran.<br /><br />Salah satu contoh yang diberikan oleh buku acuan yang dipakai disini adalah gambaran tentang pasar rumah di Amerika Serikat sebelum dan sesudah tahun 2007, dimana sebelum tahun 2007 tampak permintaan untuk perumahan meningkat dan memberikan efek positif kepada produsen bahan baku, pemborong bangunan, dan agen real estate, juga perusahaan pemberi pinjaman dan pengadaian. Tetapi setelah tahun 2007, Amerika mengalami resesi ekonomi dan industri perumahan mengalami kerugian besar dan banyak yang mengalami kebangkrutan. Yang lebih parah adalah ketika para pekerja yang di PHK oleh perusahaan mereka tidak mampu untuk menyelesaikan pembayaran cicilan rumah mereka.<br /><br />Tingkat suku bunga dan inflasi mempengaruhi pembelian. Hal ini akan berpengaruh kepada kredit dan harga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan membuat konsumen sulit memperoleh kredit untuk melakukan pembelian. Sekalipun ada beberapa kritik tentang konsumerisme dan kaitannya dengan pengguanaan kartu kredit, tetapi hal itu tidak akan dibahas disini.<br /><br />Inflasi akan menyebabkan harga barang naik. Definisi dari inflasi adalah kenaikan secara umum harga dari barang dan jasa dalam perekonomian sepanjang periode tertentu. Inflasi akan menyebabkan daya beli konsumen terhadap barang menurun. <br />Contoh : Zimbabwe yang mengalami tingkat inflasi 98% per hari per pertengahan November 2008. Hal ini menyebabkan harga barang berbeda di pagi hari, siang hari, dan malam hari.<br /><br />Ekonomi global berkaitan satu dengan yang lain. Perusahaan-perusahaan dalam satu negara mempengaruhi ekonomi suatu negara, ekonomi negara-negara akan mempengaruhi ekonomi secara global. <br /><br />Jika nilai tukar mata uang sebuah negara meningkat dibanding mata uang lain. Apakah hal itu merupakan sesuatu yang baik atau buruk? Hendaknya hal ini dilihat dari 2 sisi. Di satu sisi, kemampuan daya beli masyarakat yang nilai mata uangnya meningkat akan ikut meningkat. Tetapi di sisi lain, kemampuan daya beli masyarakat di luar negara tersebut akan menurun, dan itu tidak baik untuk para produsen yang menjual barangnya ke luar negeri karena daya beli yang menurun.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-48211931267518750482010-08-26T20:44:00.000-07:002010-08-27T04:21:36.773-07:00Pesaing dan Lingkungan persaingan (Competitors and Competitive Environment)Pada blog sebelumnya, kita telah membahas tentang faktor perusahaan baik dalam hal tujuan dan sumber daya dan pengaruhnya terhadap pencarian kesempatan pemasaran. Pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang lingkungan persaingan dan pengaruhnya terhadap kesempatan pemasaran.<br /><br />Lingkungan persaingan mempengaruhi jumlah dan tipe daripada pesaing.<br /><br />Ada 4 jenis lingkungan persaingan :<br />1. Monopoli<br />2. Oligopoli<br />3. Persaingan monopolistik<br />4. Persaingan murni<br /><br />Monopoli adalah struktur pasar dimana satu perusahaan memiliki semua atau hampir semua pasar dari satu jenis produk atau jasa. Ini dapat terjadi dalam kasus dimana ada penghalang masuk (<span style="font-style:italic;">barrier entry</span>) yang mengijinkan satu perusahaan untuk beroperasi tanpa kompetisi. Salah satu sebabnya adalah regulasi oleh pemerintah. <br />Contoh : PLN sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia.<br /><br />Oligopoli adalah struktur pasar dimana pasar didominiasi oleh sekelompok kecil penjual yang secara kolektif memegang kontrol atas persedian dan harga pasar. <br />Contoh : Layanan operator selular di Indonesia yang didominasi oleh beberapa pemain besar seperti Telkomsel, Indosat, Excelcomindo. <br /><br />Persaingan monopolistik adalah struktur pasar dimana beberapa atau banyak penjual menjual produk serupa, tetapi sedikit berbeda. Setiap produsen dapat menentukan harga jual dan kuantitas yang diproduksi tanpa mempengaruhi pasar secara keseluruhan. <br />Contoh : Industri restoran dimana para produsen menentukan jumlah produksi dan harga masing-masing tanpa mempengaruhi pasar industri restoran secara keseluruhan.<br /><br />Persaingan murni adalah strutur pasar dimana pasar dipenuhi oleh banyak penjual independen yang menjual produk terstandarisasi, aliran informasi bebas, dan tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar dari pasar. Setiap penjual lebih bersikap sebagai penerima harga (<span style="font-style:italic;">price taker</span>) dibandingkan penetap harga (<span style="font-style:italic;">price maker</span>). <br />Contoh : Pasar produk-produk pertanian seperti beras, sayur-sayuran dan buah-buahan.<br /><br />Apa yang perlu dilakukan? Hindarilah persaingan secara langsung dengan pesaing anda. <br /><br />Caranya? Temukan <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span> atau setidaknya <span style="font-style:italic;">competitive advantage</span> untuk perusahaan anda.<br /><br />Salah satu cara menemukan <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span> adalah dengan menganalisa kebutuhan konsumen yang belum diketahui atau yang sudah diketahui tetapi belum dilayani dan mewujudkannya dalam bentuk barang dan/atau jasa.<br /><br />Perlu diketahui bahwa <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span> tidak akan bertahan selamanya dengan adanya adopsi atau imitasi dari perusahaan lain yang melihat kesempatan tersebut. Perusahaan perlu terus mencari dan mengkomunikasikan <span style="font-style:italic;">competitive advantage</span> yang dimiliki perusahaan. Cara untuk membuat competitive advantage tersebut adalah dengan melakukan analisis pesaing (<span style="font-style:italic;">competitor analysis</span>) secara berkala.<br /><br />Banyak cara untuk melakukan analisis pesaing, dari yang etis dan tidak etis, dari yang legal dan tidak legal. <br />Salah satu cara yang etis dan legal untuk melakukan analisis pesaing adalah melalui publikasi perdagangan oleh pesaing sendiri, tenaga penjual, pemasok, dan para ahli di industri yang bersangkutan.<br />Cara yang tidak etis adalah misal dengan membajak eksekutif perusahaan pesaing untuk bekerja pada kita, dimana rahasia perusahaan pesaing akan ikut terbawa bersama personil yang bersangkutan. <br />Cara yang tidak legal adalah dengan mencuri rahasia perusahaan pesaing. Tentu saja hal ini dapat menyebabkan implikasi dalam bentuk tuntutan hukum dari perusahaan tersebut.<br /><br />Berkaitan dengan halangan untuk berkompetisi<span style="font-style:italic;">competitive barrier</span>, saya menyarankan anda juga membaca tentang 5 kekuatan kompetitif dari Michael Porter (Porter's model of competitive forces) yang mencakup ancaman dari barang subtitusi, ancaman dari pendatang baru, persaingan sengit antara pemain industri, daya tawar dari pemasok, dan daya tawar dari pembeli.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-7342963578205135502010-08-12T01:13:00.000-07:002010-08-26T19:14:07.388-07:00Perusahaan - Sumber daya perusahaan (Company Resources)Dalam tulisan kali ini saya akan membahas faktor yang mempengaruhi perusahaan selain tujuan perusahaan. Faktor tersebut adalah sumber daya perusahaan.<br /><br />Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas. Diharapkan perusahaan tersebut mempunyai sumber daya yang unik atau bahkan <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span> yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. <br /><br /><span style="font-style:italic;">Breakthrough opportunities</span> adalah kesempatan-kesempatan yang menolong para <span style="font-style:italic;">innovators</span> untuk mengembangkan strategi pemasaran yang sulit ditiru dan akan membawa keuntungan dalam jangka panjang.<br />Contoh : Bread Talk. Bread Talk pada awal mulanya adalah <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span>. Bagaimana dengan toko roti yang anda kenal sebelum adanya Bread Talk? Bread Talk disebut juga sebagai butik roti. Roti-roti diletakkan di nampan yang bagus, disorot lampu, dan diberikan cerita untuk setiap roti. Anda pun bisa melihat proses pembuatan roti. Hal ini jelas belum ada pada toko roti sebelumnya, dimana roti sudah dibungkus plastik, ditaruh pada tempat pajangan biasa, dan proses pembuatan roti tidak terlihat. Oleh karena itu Bread Talk dapat dikategorikan sebagai <span style="font-style:italic;">Breakthrough opportunities</span>.<br /><br />Jika perusahaan tidak memiliki <span style="font-style:italic;">breakthrough opportunities</span>, setidaknya perusahaan memiliki <span style="font-style:italic;">competitive advantage</span>.<br /><br /><span style="font-style:italic;">Competitive advantage</span> : perusahaan mempunyai bauran pemasaran yang dilihat lebih baik oleh pasar sasaran dibandingkan dengan bauran pemasaran yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.<br />Contoh : Bandingkan Sour Sally dengan JCool. Sekalipun Sour Sally adalah <span style="font-style:italic;">innovator</span> dan memiliki <span style="font-style:italic;">Breakthrough oppportunities</span> di Indonesia, tetapi JCool tidak lantas kehilangan akal. Mari membandingkan kedua produk tersebut dari bauran pemasarannya. Produk? Beberapa orang mengatakan JCool lebih manis. Tempat? Untuk hal ini Sour Sally dan JCool sama-sama memilih tempat di mall. Promosi? JCool menawarkan +1 <span style="font-style:italic;">topping</span> untuk produknya. Harga? JCool dijual lebih murah dibandingkan Sour Sally. Tetapi tentu saja para penggemar Sour Sally memiliki alasan mereka sendiri kenapa mereka tetap memilih Sour Sally sekalipun beberapa bauran pemasaran JCool lebih 'baik'.<br /><br />Beberapa hal yang berkaitan dengan sumber daya perusahaan adalah sebagai berikut :<br /><br />1. Kekuatan keuangan (<span style="font-style:italic;">Financial strength</span>)<br />Diperlukan permodalan yang besar untuk memulai suatu jenis usaha, termasuk penelitian dan pengembangan, penelitian pemasaran, fasilitas produksi, dan periklanan.<br />Catatan : beberapa perusahaan masih mengabaikan pentingnya penelitian pemasaran sebelum dibentuknya suatu jenis usaha, hal ini juga yang menyebabkan perusahaan tersebut tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya ketika mereka merugi dari awal pendirian sampai dengan kebangkrutannya.<br /><br />2. Kemampuan produksi dan Fleksibilitas (<span style="font-style:italic;">Producing capabilities and flexibility</span>)<br />Hal ini berkaitan dengan <span style="font-style:italic;">economies of scale</span>.<br /><span style="font-style:italic;">Economies of scale</span> adalah pemahaman dimana peningkatan produksi akan berakibat terhadap penurunan biaya per unit yang direalisasikan melalui efisiensi operasional. <br /><br />Perusahaan yang besar dan kecil mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam hal kemampuan produksi dan fleksibilitas.<br />Perusahaan besar mempunyai kemampuan produksi yang lebih besar tetapi fleksibilitas yang lebih rendah.<br />Perusahaan kecil mempunyai kemampuan produksi yang lebih kecil tetapi fleksibilitas yang lebih bsar.<br />Contoh : Perusahaan kue yang besar memiliki kapasitas produksi dalam jumlah besar tetapi jika seorang konsumen ingin memesan dalam jumlah sedikit dan menghendaki adanya kustomisasi pada kue yang dipesannya, tentu saja perusahaan kue yang kecil mempunyai fleksibilitas dalam hal tersebut.<br /><br />Beberapa perusahaan meningkatkan fleksibilitasnya dengan meniadakan pabrik di tempat produksinya, tetapi memeberikannya kepada pihak-pihak yang mempunyai kemampuan produksi yang lebih baik.<br />Contoh : Perusahaan sepatu terkenal seperti Nike mendirikan pabrik di Cina dan negara-negara berkembang lainnya dimana biaya produksi terutama tenaga kerja masih murah, tetapi tetap memegang peranan dalam hal desain dan promosi.<br /><br />3. Kekuatan pemasaran (<span style="font-style:italic;">Marketing strength</span>)<br />Salah satu yang termasuk dalam kekuatan pemasaran suatu perusahaan adalah merek, hak paten, hubungan yang baik dengan distributor atau pengecer, tenaga penjual, ahli internet. Pemahaman yang baik tentang pasar sasaran akan memberikan keunggulan bagi perusahaan.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-71890486455822053612010-07-23T22:38:00.000-07:002010-08-12T01:37:28.040-07:00Perusahaan - Tujuan Perusahaan (Company Objectives)Dalam tulisan sebelumnya tentang lingkungan pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing environment</span>), salah satu hal yang termasuk lingkungan pemasaran langsung adalah perusahaan.<br /><br />Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :<br />1. Tujuan perusahaan (<span style="font-style:italic;">objectives</span>)<br />2. Sumber daya perusahaan (<span style="font-style:italic;">resources</span>) <br /><br />Tujuan perusahaan penting karena menjadi petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.<br /><br />Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan perusahaan :<br />1. Perusahaan harus melakukan usahanya dalam aktivitas yang spesifik yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial.<br />2. Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk terus melanjutkan usahanya dan mengimplementasikan strategi-strateginya.<br />3. Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup.<br /><br />Penjelasan point 1 : Perusahaan harus melakukan usahanya dalam aktivitas yang spesifik yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial.<br />Manfaat ekonomis berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan baik oleh perusahaan dan konsumen. <br />Manfaat sosial berkaitan dengan pandangan konsumen bahwa tujuan perusahaan adalah "baik" dalam perspektif konsumen.<br />Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa hiburan judi terbesar di negara X. <br />Secara ekonomis dengan adanya usaha di tempat tertentu, maka sektor pendukung yang lain akan ikut berkembang. <br />Secara sosial, apakah judi itu dianggap "baik" oleh konsumen dan masyarakat setempat? Di Indonesia, beberapa orang menganggap judi tidak membawa manfaat sosial. Tetapi di Malaysia, Mesir, judi jelas dianggap membawa manfaat sosial sehingga terdapat negara yang bersangkutan.<br />---<br />Penjelasan point 2 : Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk terus melanjutkan usahanya dan mengimplementasikan strategi-strateginya. <br />Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa katering terbesar di Jakarta. Dengan adanya tujuan tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam produk makanan dan jasa layanan yang mendukung tujuan perusahaan. Ini juga berarti seluruh ide untuk produk dan jasa yang tidak mendukung tujuan perusahaan dapat dihilangkan.<br />---<br />Penjelasan point 3 : Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup.<br />Keuntungan dimaksud adalah jangka pendek dan jangka panjang. Akan lebih baik jika perusahaan mempunyai angka sasaran yang dituju.<br />Contoh : Tujuan jangka pendek perusahaan adalah bertahan hidup, jangka menengah 10%, jangka panjang 5%. Besarnya angka sasaran bervariasi dan tergantung pada kebijakan dan kondisi perusahaan masing-masing.<br /><br />Tujuan perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk visi dan misi perusahaan. <br />Contoh : Telkomsel.<br />Visi<br />Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. <br />Misi<br />Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.<br />Perbedaan visi dan misi terletak pada tujuan (visi) dan cara mencapainya (misi).<br /><br />Seluruh bagian dalam perusahaan harus bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan yang sama. Tujuan perusahaan juga menjadi petunjuk bagi tujuan pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing objectives</span>)<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-40410952868570778002010-07-22T00:13:00.000-07:002010-08-12T01:31:20.815-07:00Lingkungan Pemasaran (Marketing Environment)Lingkungan pemasaran dan perubahannya mempengaruhi proses perencanaan perencanaan strategi pemasaran.<br /><br />Lingkungan pemasaran dapat dibedakan menjadi 2 :<br />1. Lingkungan pemasaran langsung<br />2. Lingkungan pemasaran eksternal<br /><br />Lingkungan pemasaran langsung mencakup 3 hal : Konsumen, Perusahaan, dan Pesaing.<br />Lingkungan pemasaran eksternal mencakup 4 hal : Lingkungan ekonomi, Lingkungan teknologi, Lingkungan politik dan hukum, Lingkungan budaya dan sosial.<br /><br />Manajer pemasaran akan menganalisa lingkungan pemasaran dan memutuskan arah dari strategi pemasaran perusahaan.<br />---<br />Contoh : <br /><br />Anda adalah seorang pengusaha katering.<br /><br />Lingkungan pemasaran langsung yang mempengaruhi adalah :<br />1. Konsumen.<br />Mencakup : individu atau organisasi, selera konsumen, tingkat pendapatan mereka, umur konsumen, dan banyak faktor lainnya.<br />2. Perusahaan.<br />Mencakup : tujuan dan misi utama perusahaan (contoh : menjadi perusahaan katering chinese food terbesar di Jakarta), kemampuan finansial perusahaan yang menentukan skala bisnis perusahaan (mentargetkan perusahaan besar atau kecil atau hanya individu), kemampuan produksi perusahaan (jenis terbatas dengan jumlah besar atau jenis banyak dengan jumlah terbatas), dan kekuatan pemasaran perusahaan (apakah ada kenalan dalam organisasi atau tenaga pemasaran tersendiri).<br />3. Pesaing.<br />Mencakup : siapakah pesaing kita, apakah perusahaan katering sejenis atau seluruh penjual makanan? apa yang dilakukan oleh perusahaan pesaing kita, dan apa respon yang kita berikan? <br /><br />Lingkungan pemasaran eksternal yang mempengaruhi adalah :<br />1. Lingkungan ekonomi.<br />Contoh : kemampuan daya beli masyarakat mempengaruhi penetapan harga untuk masakan katering anda, tetapi distribusi pendapatan juga mempengaruhi. Sekalipun pendapatan perkapita Indonesia rendah tetapi distribusi pendapatan tidak merata, oleh karena itu ada produk mewah masih dapat dikonsumsi oleh sejumlah konsumen.<br />2. Lingkungan teknologi. <br />Contoh : peralatan masak yang anda gunakan (tradisional atau modern), alat transportasi (kalau dulu sepeda, sekarang menggunakan motor/mobil), alat pemasaran (kalau dulu brosur sekarang dapat lewat internet).<br />3. Lingkungan politik dan hukum.<br />Contoh : Politik - nasionalisasi dapat menjadi ancaman bagi perusahaan di negara tertentu. Hukum - bahan makanan tidak legal seperti formalin yang dilarang penggunaannya dalam produk makanan dan minuman.<br />4. Lingkungan budaya dan sosial.<br />Contoh : bahan makanan tertentu dapat dianggap haram di daerah tertentu seperti daging babi di Indonesia yang mayoritas muslim, kecuali pengusaha makanan memang menargetkan konsumen non-muslim dari sejak awal.<br /><br />Keterangan tentang masing-masing lingkungan pemasaran akan dibahas lebih rinci dalam tulisan-tulisan berikutnya.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-11573807064486013952010-01-31T19:09:00.000-08:002010-07-22T02:45:38.516-07:00Kesempatan Pemasaran di Luar Negeri : Perlu dipertimbangkan?Perlukah perusahaan melakukan pemasaran ke luar negeri jika pasar di dalam negeri masih melimpah. Mungkin saja banyak yang menjawab tidak, ngapain repot-repot ke luar negeri kalau di dalan negeri saja masih banyak. Diharapkan setelah anda membaca beberapa alasan di bawah ini, anda dapat berpikir dua kali tentang hal tersebut.<br /><br />1. Dunia menjadi semakin sempit.<br />Perdagangan internasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimungkinkan dengan adanya perkembangan dalam transportasi dan komunikasi. Salah satu yang paling besar mempengaruhi dunia perdagangan internasional adalah internet. Perusahaan dapat memberikan informasi lebih lengkap dan mudah diakses oleh calon konsumennya melalui website dengan biaya relatif murah. Konsumen pun dapat memesan produk yang mereka inginkan dari rumah dengan beberapa klik dari mouse. <br />Contoh : Ebay adalah tempat pelelangan internasional online terbesar saat ini. Hampir semua barang dapat anda temukan di Ebay dengan harga yang kompetitif. <br /><br />2. Membuat keunggulan kompetitif baik di dalam negeri maupun luar negeri.<br />Salah satu alasan utama perusahaan yang melakukan ekspansi ke luar negeri adalah <span style="font-style:italic;">economies of scale</span>. Semakin banyak unit yang diproduksi oleh perusahaan maka biaya per unit nya akan semakin rendah. Jika anda merasa nyaman dengan pasar dalam negeri anda, maka bukan mustahil perusahaan luar negeri satu saat akan melakukan ekspansi ke pasar dalam negeri anda. <br />Contoh : Anda bisa melihat bagaimana Pertamina sebagai BUMN bereaksi terhadap adanya ekspansi penyedia produk perminyakan luar negeri seperti Shell, Chevron. Dari penggantian logo, perbaikan layanan, komunikasi yang lebih baik dan pesat sejak kompetitor luar negeri memasuki pasar dalam negeri.<br /><br />3. Pasar yang baru.<br />Jika pasar dalam negeri sudah mencapai titik jenuh, maka perusahaan dapat memikirkan untuk menjual produknya di pasar luar negeri dimana permintaan akan produk tersebut baru berkembang. <br />Contoh : Perusahaan-perusahaan Jepang, selain karena adanya kebijakan <span style="font-style:italic;">dumping</span> dimana perusahaan Jepang menjual produknya lebih mahal untuk dalam negeri, kondisi pasar jepang adalah <span style="font-style:italic;">hyper competition</span>, dimana kompetisi bukan lagi tinggi melainkan sangat tinggi, dimana produk baru dapat dikeluarkan dalam hitungan minggu. <br /><br />4. <span style="font-style:italic;">Trend</span><br /><span style="font-style:italic;">Trend</span> dapat diartikan sebagai perkembangan pasar ke arah tertentu seiring berjalannya waktu. Bagaimana dengan perusahaan yang telah melakukan ekspansi ke luar negeri dimana <span style="font-style:italic;">trend</span> dalam negeri menurun tetapi <span style="font-style:italic;">trend</span> luar negeri sedang meningkat.<br />Contoh : Trend konsumsi rotan dalam negeri menurun, tetapi konsumsi trend produk-produk yang berkaitan dengan alam di luar negeri malah meningkat. Mengenai rendahnya ekspor rotan Indonesia, tentu saja ada penyebab lain dan bukan kurangnya permintaan khsususnya luar negeri.<br /><br />5. Resiko<br />Setelah berbicara mengenai faktor-faktor yang mendukung dilakukannya ekspansi ke luar negeri, maka kita akan berbicara mengenai resiko yang mungkin timbul dari ekspansi tersebut. Resiko yang lebih tinggi mungkin terjadi di pasar luar negeri. Beberapa kendala yang mungkin timbul adalah berkaitan dengan budaya, hukum, politik. <br />Contoh : Masyarakat Jepang mempunyai tingkat nasionalisme yang tinggi, mereka mau membeli barang produksi dalam negeri dengan harga lebih tinggi dan menjual ke luar negeri lebih murah. Di beberapa negara muslim, bahan makanan atau produk tertentu dapat dikatakan haram. Nasionalisasi pun mengancam beberapa perusahaan yang melakukan ekpansi di negara seperti Venezuela.<br /><br />Pertimbangan akan kesempatan dan resiko yang ada didukung perencanaan yang matang diperlukan oleh perusahaan jika ingin melakukan ekspansi ke pasar internasional.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-35386197114466129482010-01-15T20:58:00.000-08:002010-08-26T21:11:17.272-07:00Kesempatan Pemasaran (Marketing Opportunities)Kesempatan yang ada di pasar biasanya baru diketahui setelah orang lain mengidentifikasi peluang tersebut. Lihatlah Sour Sally dengan produk <span style="font-style:italic;">frozen yoghurt</span>nya. Banyak perusahaan yang berusaha untuk meniru Sour Sally dengan kesuksesannya mengidentifikasi kesempatan di pasar menengah keatas tersebut.<br /><br />Secara garis besar kesempatan pemasaran dapat dibedakan menjadi 2 kategori (produk dan pasar) dan 2 jenis (lama dan baru).<br /><br />Dari 2 kategori dan 2 jenis, ada 4 kesempatan pemasaran yang dapat diidentifikasi dan dikejar oleh perusahaan.<br />1. Produk lama + Pasar lama = Penetrasi pasar (<span style="font-style:italic;">market penetration</span>)<br />2. Produk lama + Pasar baru = Pengembangan pasar (<span style="font-style:italic;">market development</span>)<br />3. Produk baru + Pasar lama = Pengembangan produk (<span style="font-style:italic;">product development</span>)<br />4. Produk baru + Pasar baru = Diversifikasi (<span style="font-style:italic;">diversification</span>)<br /><br />Adalah 1. Penetrasi pasar : berusaha untuk meningkatkan penjualan dari produk perusahaan saat ini di pasar lamanya, mungkin melalui bauran pemasaran yang lebih agresif.<br />Contoh : Coca Cola berusaha meningkatkan penjualan minuman Coca Cola dengan cara mempromosikan agar minuman tersebut dikonsumsi dengan makanan Indonesia pada umumnya.<br /><br />Adalah 2. Pengembangan pasar : berusaha untuk meningkatkan penjualan dari produk perusahaan saat ini di pasar yang baru.<br />Contoh : Ketika Coca Cola pertama kali masuk ke Indonesia dari negara asalnya Amerika untuk memperoleh pasar yang baru di Indonesia.<br /><br />Adalah 3. Pengembangan produk : menawarkan produk yang baru atau diimprovisasi ke pasar lama.<br />Contoh : Ketika Coca Cola menjual Fresh Tea. Pada awalnya, produk Coca Cola adalah minuman karbonat bersoda, tetapi di Indonesia, Coca Cola membuat teh untuk menyaingi <span style="font-style:italic;">market leader</span> Teh Botol Sosro.<br /><br />Adalah 4. Diversifikasi : berpindah kepada lini bisnis yang benar-benar berbeda dengan bisnis sebelumnya.<br />Contoh : Ketika Wings menjual produk Mie Sedaap dimana sebelumnya Wings menjual produk sabun. Untuk alasan ini pula, Wings menggunakan nama Wingsfood yang terpisah dari Wings untuk menghindari pikiran konsumen mengaitkan produk ini dengan produk Wings sebelumnya.<br /><br />Perusahaan dapat mengejar lebih dari satu kesempatan pemasaran yang ada. Diharapkan dengan mengetahui jenis kesempatan pemasaran, perusahaan dapat memfokuskan usaha pemasarannya dengan lebih baik. <br /><br />Sekalipun tidak ada pola yang pasti untuk pola pengembangan kesempatan pemasaran setiap perusahaan, tetapi biasanya pola pengembangan yang terjadi adalah penetrasi pasar, pengembangan produk/pasar, dan yang terakhir adalah diversifikasi. <br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-73028863163969883262009-12-15T01:47:00.000-08:002010-08-26T22:38:39.704-07:00Perencanaan Strategi Pemasaran : Proses yang MengerucutPerencanaan strategi pemasaran adalah proses yang mengerucut. <br /><br />Begitu banyak kesempatan yang ada di pasar. Dengan demikian pasar sasaran dan bauran pemasaran yang sesuai untuk pasar sasaran pun bermacam-macam. Perusahaan harus menentukan pasar sasaran dan bauran pemasaran yang paling sesuai untuk perusahaan. Proses mengerucut untuk menyeleksi target pasar dan bauran pemasaran yang sesuai inilah yang disebut perencanaan strategi pemasaran.<br /><br />Dalam prosesnya, perencanaan strategi pemasaran akan mencakup beberapa proses. <br /><br />Saya menyarankan anda membaca buku Basic Marketing : A Marketing Strategy Planning Apporach (Perrerault, Cannon, Mc.Carthy, 2009) halaman 49, Exhibit 2-10 untuk mendapatkan gambaran dari proses perencanaan pemasaran.<br /><br />Untuk menentukan strategi pemasaran (pasar sasaran + bauran pemasaran) yang tepat, maka dibutuhkan kriteria penyeleksian baik secara kualitatif dan kuantitatif.<br /><br />Beberapa alat seleksi yang dapat digunakan adalah : <br />1. Segmentasi : Proses pengelompokkan konsumen menjadi beberapa kelompok tertentu dengan kebutuhan yang hampir sama. <br />2. Diferensiasi : Proses untuk membedakan bauran pemasaran perusahaan terhadap bauran pemasaran perusahaan pesaing.<br />3. SWOT analysis : Analisa yang mengidentifikasi seluruh kekuatan (<span style="font-style:italic;">strength</span>), kelemahan (<span style="font-style:italic;">weakness</span>), kesempatan (<span style="font-style:italic;">opportunity</span>), dan ancaman (<span style="font-style:italic;">threat</span>) suatu perusahaan.<br /><br />Keterangan 1. <br />Dilakukan dengan mempertimbangkan faktor konsumen dan perusahaan. <br />Segmentasi ditindaklanjuti dengan pemilihan target segmen yang akan dituju.<br />Proses ini penting karena setiap konsumen adalah unik dan berbeda satu dengan yang lain. Dengan melakukan pengelompokkan terhadap konsumen-konsumen dengan kebutuhan yang hampir sama, maka perusahaan dapat menargetkan kelompok tertentu dibanding harus menargetkan setiap individu.<br /><br />Keterangan 2.<br />Dilakukan dengan mempertimbangkan faktor perusahaan dan perusahaan pesaing.<br />Diferensiasi ditindaklanjuti dengan pemosisian produk/jasa perusahaan.<br />Proses ini penting agar perusahaan dapat mengkondisikan tawarannya sebagai sesuatu yang unik dan berbeda dari produk pesaingnya di mata konsumen. Atas perbedaan itulah, diharapkan konsumen dapat melakukan keputusan pembelian yang <span style="font-style:italic;">lebih baik</span>.<br /><br />Keterangan 3.<br />Dilakukan dengan melakukan analisa perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.<br />Analisis internal akan menghasilkan faktor <span style="font-style:italic;">Strength</span> dan <span style="font-style:italic;">Weakness</span>.<br />Analisis eksternal akan menghasilkan faktor <span style="font-style:italic;">Opportunities</span> dan <span style="font-style:italic;">Threats</span>.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-4114077438347700642009-12-13T23:50:00.001-08:002009-12-28T00:40:20.321-08:00Ekuitas Konsumen (Consumer Equity)Apakah itu ekuitas konsumen? Kata-kata ini sangat menarik. Dalam pandangan ekuitas konsumen, konsumen adalah aset bagi perusahaan yang mempunyai nilai. Jadi bagi perusahaan, bukan hanya pabrik, kantor, peralatan yang mempunyai nilai, tetapi konsumen pun punya nilai yang dapat dihitung. Nilai ini lah yang disebut ekuitas konsumen.<br /><br />Ekuitas konsumen (<span style="font-style:italic;">consumer equity</span>) adalah aliran pendapatan yang diharapkan dari konsumen perusahaan sekarang dan yang akan datang pada periode tertentu. (Perrerault, Cannon, Mc.Carthy, 2009)<br /><br />Contoh :<br />Seorang konsumen memakai 1 botol shampo dalam 1 bulan.<br />Keuntungan perusahaan = Rp.1000/botol.<br />Rata-rata umur pemakaian seorang konsumen = 30 tahun/konsumen.<br />Maka Ekuitas seorang konsumen adalah = 30tahun/konsumen x 12bulan/tahun x 1 botol/bulan x Rp.1000/botol = Rp.360.000/konsumen<br />Jika perusahaan memiliki 1.000.000, maka total Ekuitas konsumen adalah = Rp.360.000/konsumen x 1.000.000 konsumen = Rp.360.000.000.000<br /><br />Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui beberapa cara untuk meningkatkan ekuitas konsumen yaitu dengan meningkatkan laba per unit produk, umur pemakaian konsumen, dan jumlah pemakaian. <br />Yang menjadi masalah adalah umur pemakaian konsumen. Kenapa? Apakah produk anda tidak memiliki pesaing atau subtitusi? Jika tidak, maka umur pemakaian konsumen dapat dipastikan tetap. Tetapi hampir semua produk mempunyai pesaing dan subtitusi, oleh karena itu umur pemakaian konsumen dapat panjang, juga pendek. Panjang jika konsumen tetap setia mengkonsumsi produk perusahaan. Pendek jika konsumen beralih menggunakan produk pesaing atau subtitusi.<br /><br />Semakin tinggi ekuitas konsumen, maka semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi dividen yang dibagikan dan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi dividen dan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi hasil yang didapatkan oleh pemilik (<span style="font-style:italic;">stockholder</span>). Atas dasar inilah, seorang manajer pemasaran perlu untuk mengelola program pemasaran perusahaan secara keseluruhan agar menciptakan ekuitas konsumen yang tinggi yang pada akhirnya akan memberikan hasil yang tinggi bagi pemilik perusahaan.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-20374021062248312202009-12-07T06:58:00.000-08:002010-01-15T21:01:11.110-08:00Program Pemasaran PerusahaanApakah anda mengetahui perbedaan antara strategi pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing strategy</span>), rencana pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing plan</span>), dan program pemasaran perusahaan (<span style="font-style:italic;">firm's marketing program</span>)?<br /><br />Inilah definisi sederhana tentang ketiga hal tersebut :<br />Strategi pemasaran = Pasar sasaran + Bauran pemasaran<br />Rencana pemasaran = Strategi pemasaran + Rincian tentang waktu pelaksanaan dan prosedur kontrol<br />Program pemasaran perusahaan = Rencana pemasaran + Rencana pemasaran lainnya<br />---<br />Strategi pemasaran = Pasar sasaran + Bauran pemasaran<br /><br />Penjelasan mengenai strategi pemasaran telah saya jelaskan dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Strategi Pemasaran : Awal dari Program Pemasaran".<br />---<br />Rencana pemasaran = Strategi pemasaran + Rincian tentang waktu pelaksanaan dan prosedur kontrol<br /><br />Rencana pemasaran menyangkut pelaksanaan/implementasi dan kontrol terhadap strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.<br /><br />Agar strategi pemasaran dapat dilaksanakan dengan baik, maka rencana pemasaran harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :<br />1. Bauran pemasaran apa yang akan digunakan, kepada siapa, dan berapa lama?<br />2. Berapa biaya yang dibutuhkan (berkaitan dengan sumber daya perusahaan) per periode waktu (minggu, bulan, tahun)?<br />3. Hasil apa yang diinginkan (jumlah penjualan, keuntungan, tingkat kepuasan konsumen)?<br /><br />Kontrol dilakukan setelah pelaksanaan. Kontrol menyediakan umpan balik kepada manajer atas strategi pemasaran yang telah dilakukan, apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah mencapai hasil yang diinginkan atau belum. Dari umpan balik tersebut, manajer pemasaran akan melakukan penyesuaian terhadap strategi pemasaran yang ada.<br />Beberapa instrumen yang digunakan untuk melakukan kontrol adalah analisa penjualan, survey kepuasan konsumen, analisa atas biaya dan keuntungan.<br />---<br />Program pemasaran perusahaan = Rencana pemasaran + Rencana pemasaran lainnya<br /><br />Perusahaan terkadang tidak hanya memiliki satu produk saja, tetapi banyak jenis dan macamnya. Oleh karena itu ada beberapa strategi pemasaran dan rencana pemasaran dari masing-masing produk tersebut. Perusahaan dengan sumber daya yang terbatas harus membuat program pemasaran perusahaan yang mencakup seluruh program pemasaran yang ada, mengalokasikan sumber daya yang ada agar setiap program pemasaran dapat memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-43152838355061264052009-12-06T21:04:00.000-08:002013-11-02T17:45:15.835-07:00Bauran Pemasaran : Produk, Tempat, Promosi, HargaDalam ilmu pemasaran, bauran pemasaran lebih dikenal dengan nama <span style="font-style:italic;">marketing mix</span>. Seperti pada blog sebelumnya (Strategi Pemasaran : Awal dari Program Pemasaran), bauran pemasaran adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran (<span style="font-style:italic;">target market</span>). Variabel-variabel tersebut adalah :<br />1. Produk (<span style="font-style:italic;">Product</span>)<br />2. Tempat (<span style="font-style:italic;">Place</span>)<br />3. Promosi (<span style="font-style:italic;">Promotion</span>)<br />4. Harga (<span style="font-style:italic;">Price</span>)<br /><br />Keempat variabel ini dikenal dengan nama <span style="font-style:italic;">4Ps</span>. Selain dipengaruhi oleh pasar sasaran. Keempat variabel ini juga saling mempengaruhi.<br /><br />Saya akan menjelaskan gambaran besar dari bauran pemasaran ini.<br /><br />1. Produk (<span style="font-style:italic;">Product</span>) adalah tawaran untuk memuaskan kebutuhan dari perusahaan. <br />Tawaran ini dapat berbentuk barang, jasa, atau campuran keduanya. Produk menggambarkan bagaimana perusahaan menciptakan produk yang tepat untuk pasar sasaran. <br />Berkaitan dengan produk adalah pemberian merek, pengemasan, jaminan, pengembangan produk baru, kualitas produk dan lini produk yang ada.<br /><br />2. Tempat (<span style="font-style:italic;">Place</span>) adalah bagaimana perusahaan membuat produk/jasanya tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat ketika konsumen memerlukan produk/jasa tersebut. <br />Untuk lebih sederhana, tempat disini dapat dipahami sebagai saluran distribusi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam mendistribusikan produknya. <br />Berkaitan dengan tempat adalah <span style="font-style:italic;">wholesaler</span>(termasuk distributor, pedagang besar), <span style="font-style:italic;">retailer</span>(pengecer), dan logistik. <br /><br />3. Promosi (<span style="font-style:italic;">Promotion</span>) adalah bagaimana perusahaan mengkomunikasikan produk/jasanya kepada saluran distribusi dan pasar sasarannya untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.<br />Promosi dibedakan menjadi 3, yaitu penjualan pribadi (<span style="font-style:italic;">personal selling</span>), penjualan massa (<span style="font-style:italic;">mass selling</span>), dan promosi penjualan (<span style="font-style:italic;">sales promotion</span>).<br /><br />4. Harga (<span style="font-style:italic;">Price</span>) adalah sejumlah uang yang perlu dibayarkan konsumen untuk mendapatkan tawaran perusahaan. <br />Jika perusahaan melihat harga sebagai pendapatan, maka konsumen melihat harga sebagai biaya.<br />Yang perlu diperhatikan adalah tujuan penetapan harga, kebijakan harga yang digunakan, dan bagaimana menetapkan harga di dunia bisnis.<br /><br />Penjelasan saya tentang bauran pemasaran diatas masih sangat sederhana. Penjelasan lebih rinci dari masing-masing bauran akan saya jelaskan dalam tulisan-tulisan saya berikutnya.<br /><br />Contoh untuk bauran pemasaran <br />Produk : Teh botol, kemasan botol, 200ml<br />Tempat : Penjaja minuman pinggir jalan, dikategorikan retailer<br />Promosi : Iklan dengan slogan "Apapun makanannya, minumannya Teh botol Sosro"<br />Harga : Rp.2.500-Rp.3.000/botol<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-42988668748811983482009-12-06T19:31:00.000-08:002009-12-14T23:00:54.009-08:00Pemasaran : Berdasarkan sasaran vs Massal ?Ketika kita berbicara mengenai pemasaran berdasarkan sasaran (<span style="font-style:italic;">target marketing</span>) dan pemasaran massal (<span style="font-style:italic;">mass marketing</span>), maka kita sedang membicara pasar sasaran (<span style="font-style:italic;">target market</span>)<br /><br />Pasar sasaran (<span style="font-style:italic;">target market</span>) dapat dilihat dari 2 sisi :<br />1. Setiap individu mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda.<br />2. Setiap individu mempunyai karakteristik sama atau cenderung sama.<br /><br />Berdasarkan pengertian inilah muncul pemahaman pemasaran berdasarkan sasaran dan pemasaran massal. <br />Pemasaran berdasarkan sasaran mengasumsikan bahwa setiap individu yang menjadi sasaran perusahaan adalah unik dan berbeda satu dengan yang lain. <br />Pemasaran massal mengasumsikan bahwa setiap individu yang menjadi sasaran perusahaan mempunyai karakteristik yang sama atau cenderung sama.<br /><br />Manakah yang lebih baik antara membuat pemasaran untuk massal (<span style="font-style:italic;">mass marketing</span>) dengan pemasaran untuk sasaran tertentu (<span style="font-style:italic;">target marketing</span>)?<br /><br />Jawabannya adalah tergantung daripada jenis produk yang ingin dijual. Untuk jenis barang tertentu, pemasaran massal lebih baik dibandingkan dengan pemasaran berdasarkan sasaran, begitu pula sebaliknya. Secara umum, lebih banyak produk yang menggunakan pemasaran berdasarkan sasaran dibandingkan dengan pemasaran massal.<br /><br />Untuk barang-barang yang sulit didiferensiasi (dibedakan satu dengan yang lainnya), konsumen cenderung besar dan tersebar , maka pemasaran massal akan menjadi lebih baik.<br />Contoh : gula. Kenapa anda mengkonsumsi gula? Apakah ada alasan lain karena rasa manis? Sebagian besar konsumen akan menjawab karena rasa manis yang disebabkan oleh gula, tetapi hal ini tentu saja tidak berlaku untuk semua konsumen. Ada konsumen yang bukan hanya rasanya, tapi juga warnanya, mungkin juga kemasannya. Pernahkah anda berpikir kenapa produk <span style="font-style:italic;">Gulaku</span> bisa timbul?<br /><br />Untuk barang-barang yang cenderung didiferensiasi (dibedakan satu dengan yang lainnya), maka pemasaran berdasarkan sasaran akan menjadi lebih baik.<br />Contoh : pakaian. Jika fungsi utama pakaian adalah melindungi tubuh, maka kita juga mengetahui bahwa fungsi dari pakaian sekarang ini bukan hanya itu. Ada konsumen yang lebih mengutamakan bagaimana pakaian tersebut dapat membantu memperbaiki penampilan mereka. Hal inilah yang menimbulkan apa yang kita sebut sekarang ini sebagai fesyen (<span style="font-style:italic;">fashion</span>).<br /><br />Apakah dengan menggunakan pemasaran berdasarkan sasaran (<span style="font-style:italic;">target marketing</span>), jumlah konsumen saya menjadi sedikit?<br /><br />Dengan menggunakan <span style="font-style:italic;">target marketing</span>, bukan berarti jumlah konsumen anda sedikit. Pada tahun 2004, penggunaan popok di Indonesia sudah mencapai 500 miliar/tahun. Bayangkan omset 500 miliar hanya salah satu perlengkapan bayi yaitu popok. Jadi mempunyai sasaran yang spesifik bukan berarti kecil, bukan?<br /><br />Pemasaran berdasarkan sasaran juga dapat menjadi sarana produsen untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. Salah satu contoh yang dapat anda lihat di Jakarta adalah <span style="font-style:italic;">Food Hall</span> yang terletak di Sogo. <span style="font-style:italic;">Food Hall</span> mentargetkan konsumen rumah tangga yang lebih mapan.<br />Sekalipun sekilas terlihat sama dengan supermarket pada umumnya, tetapi ada perbedaan yang signifikan akan <span style="font-style:italic;">produk</span>nya. Banyak barang-barang impor dan khusus yang tidak dijual di supermarket biasa, harga barang lebih mahal daripada umumnya, dan kualitas barangnya relatif lebih baik.<br /><br />Sudahkah anda memutuskan pemasaran mana yang akan anda pakai? <span style="font-style:italic;">Target marketing </span>atau <span style="font-style:italic;">Mass Marketing</span>?<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-52375506861718788312009-12-06T19:27:00.000-08:002009-12-14T23:00:37.799-08:00Strategi Pemasaran : Awal dari Program PemasaranStrategi pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing strategy</span>) adalah awal dari pembentukan program pemasaran. <br /><br />Strategi pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing strategy</span>) mencakup 2 hal : <br />1. Pasar sasaran (<span style="font-style:italic;">target market</span>) : sekelompok konsumen yang cenderung sama yang ingin didekati perusahaan.<br />2. Bauran pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing mix</span>) : variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran.<br /><br />Pasar sasaran dalam hal ini dapat diartikan sebagai konsumen yang akan dijadikan sasaran oleh perusahaan. Berdasarkan pemahaman ini dapat diartikan bahwa bukan konsumen yang menyesuaikan diri dengan perusahaan, tetapi perusahaan yang menyesuaikan penawarannya dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.<br /><br />Pasar sasaran (<span style="font-style:italic;">target market</span>) adalah inti dari sebuah strategi pemasaran. Jika diumpamakan sebuah sel, maka pasar sasaran adalah nukleusnya. Tanpa nukleus, sebuah sel akan mati. Begitu pula dengan sebuah strategi pemasaran tanpa pasar sasaran yang jelas tidak akan berhasil.<br /><br />Bentuk penawaran dari perusahaan disebut sebagai bauran pemasaran. Kenapa disebut bauran pemasaran? Karena penawaran tersebut terdiri dari 4 variabel : produk, tempat, promosi, dan harga. Biasa dikenal dengan nama 4P (<span style="font-style:italic;">Product, Place, Promotion, Price</span>). <br /><br />Bauran pemasaran harus menyesuaikan dirinya dengan pasar sasarannya. Terdapat hubungan antara produk, tempat, promosi dan harga tersebut dimana perubahan salah satu dari 4 variabel tersebut akan mempengaruhi variabel yang lainnya.<br /><br />Dalam tulisan saya selanjutnya saya akan menjelaskan tentang pentingnya mempunyai pasar sasaran, beda antara pemasaran berdasarkan sasaran (<span style="font-style:italic;">target marketing</span>) dan pemasaran massal (<span style="font-style:italic;">mass marketing</span>), dan definisi lebih jauh dari bauran pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing mix</span>).<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-58255311286107278602009-12-06T18:40:00.000-08:002009-12-06T21:39:08.994-08:00Manajer Pemasaran : Orang yang bertanggung jawabDalam ilmu manajemen, kita mengenal istilah POAC (<span style="font-style:italic;">Planning Organizing Actuating Controlling</span>) yang dipopulerkan oleh George R. Terry. Beberapa menggunakan <span style="font-style:italic;">Planning Directing Controlling </span>dengan menggabungkan fungsi <span style="font-style:italic;">Organizing </span>dan <span style="font-style:italic;">Actuating</span> menjadi fungsi <span style="font-style:italic;">Directing</span>. Ketiga fungsi dasar ini akan dipakai oleh semua manajer, apakah itu produksi, pemasaran, keuangan, ataupun sumber daya manusia.<br /><br />Fungsi yang dijalankan oleh seorang manajer pemasaran dapat dibedakan menjadi 3 hal :<br />1. Perencanaan, mencakup : menetapkan tujuan yang ingin dicapai, mengevaluasi kesempatan/peluang pemasaran yang ada, menciptakan strategi pemasaran, mempersiapkan rencana pemasaran, mengembangkan program pemasaran.<br />2. Implementasi : pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat.<br />3. Kontrol, mencakup : pengukuran hasil yang dicapai dan evaluasi proses implementasi pemasaran yang dilakukan.<br /><br />Keseluruhan proses ini disebut <span style="font-style:italic;">strategic management planning</span>.<br /><span style="font-style:italic;">Strategic management planning</span> diartikan sebagai proses manajerial yang mengembangkan dan menjaga keseimbangan antara sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan kesempatan pasar yang ada untuk perusahaan tersebut (Perrerault, Cannon, Mc.Carthy, 2009).<br /><br />Seorang manajer pemasaran tidak hanya melihat kepada masa sekarang tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran yang akan dibuatnya. Seorang manajer pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya.<br /><br />Contoh : JCO. JCO pada awalnya hanya menjual donat. Tetapi setelah melihat Starbucks sukses, maka JCO pun menjual kopi dengan perbedaan ketika anda membeli kopi dari JCO maka anda secara otomatis akan mendapatkan sepotong donat (<span style="font-style:italic;">glassy</span>) secara cuma-cuma. Belum lama ini, Sour Sally masuk ke Indonesia dan sukses. JCO melihat peluang yang ada dan membuat produk lini yang baru yaitu JYoghurt. <br />Saya dapat membahas lebih jauh tentang JCO, tetapi dalam hal ini yang saya ingin tunjukkan adalah bagaimana JCO dapat mengidentifikasi kesempatan/peluang yang ada di pasar makanan dan minuman, merumuskannya menjadi program pemasaran dan menjalankannya.<br /><br />Pada tulisan selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang strategi pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing strategy</span>) yang merupakan awal dari program pemasaran.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-82742385614788674382009-10-20T01:29:00.000-07:002009-10-20T02:34:57.431-07:00Tanggung Jawab Sosial dan Etika PemasaranSekalipun kebebasan untuk memilih (<span style="font-style:italic;">freedom of choice</span>) terletak pada konsumen dan produsen, seringkali terjadi dilema mikro-makro (<span style="font-style:italic;">micro-macro dilemma</span>) dalam beberapa keputusan konsumen. Secara tidak sadar keputusan produsen untuk memproduksi suatu barang dan keputusan konsumen untuk mengkonsumsi barang tersebut akan mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk konsumen itu sendiri dalam jangka panjang. <br /><br />Pemasaran pada dasarnya adalah ilmu yang umumnya dipelajari oleh perusahaan karena perusahaan mempunyai kepentingan yang lebih tinggi untuk menguasai ilmu ini dibanding dengan konsumen. Konsumen dengan keterbatasan sumber daya dan waktunya jarang sekali mendalami mengenai ilmu ini. Tetapi sekalipun demikian, konsumen yang mempelajari ilmu pemasaran akan mempunyai proses keputusan pembelian yang lebih baik. <br /><br />Masih ingatkah anda ketika dalam blog sebelumnya saya menjelaskan tentang tujuan utama perusahaan adalah laba dan kepuasan konsumen? Laba dan kepuasan konsumen berjalan pararel dimana jika kepuasan konsumen tercapai maka laba pun akan datang dengan sendirinya. Tetapi dalam definisi nilai konsumen berkaitan dengan kepuasan konsumen, manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda. <br /><br />Contoh : Manfaat rokok untuk seorang perokok tinggi, tetapi bagaimana dengan sekitarnya? Apakah rokok benar-benar baik untuk perokok? Apakah manfaat yang dia asumsikan tinggi tersebut benar-benar mempunyai nilai konsumen yang tinggi untuk dirinya?<br /><br />Benarkan produsen bertindak semata-mata karena kebutuhan yang ada? Kebutuhan menciptakan produk atau produk menciptakan kebutuhan? Perempuan menyukai penampilan yang lebih tinggi, apakah karena itu timbul sepatu hak tinggi yang mengakibatkan penyakit kaki dalam pemakaian jangka panjang? Manusia membutuhkan sex, apakah karena itu timbul prostitusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut? <br /><br />Etika pemasaran berkaitan dengan keputusan pemasaran yang menyangkut etika. Etika adalah sesuatu yang bersifat tidak tetap, benar salah sebuah keputusan tergantung dari pola pandang dipakai. <br /><br />Contoh : Pernahkah anda melihat tulisan bebas lemak pada produk-produk makanan? Apa yang ada di pikiran anda ketika melihat tulisan tersebut? Tulisan tersebut bisa saja benar bahwa makanan tersebut tidak mengandung lemak, tetapi seringkali konsumen lupa bahwa makanan tersebut masih mengandung kalori. Pola pandang ini disadari oleh produsen dan digunakan dalam promosi produknya. Etis kah mereka berbuat demikian?<br /><br />Dengan adanya dilema mikro-makro dan etika pemasaran, maka produsen membutuhkan sebuah patokan/pedoman untuk mengambil keputusan. Pada saat inilah konsep pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing concept</span>) dipakai sebagai patokan/pedoman. <br /><br />Konsep pemasaran yang merupakan pertemuan antara kepuasan konsumen, total usaha perusahaan, dan keuntungan atau tujuan jangka panjang lainnya merupakan patokan/pedoman untuk membuat suatu keputusan pemasaran. Hanya saja yang perlu diingat hendaknya kesejahteraan konsumen (<span style="font-style:italic;">consumer welfare</span>) dalam jangka panjang dimasukkan ke dalam ruang lingkup kepuasan konsumen. <br /><br />Untuk mengetahui lebih jelas tentang konsep pemasaran, hendaknya anda membaca blog saya sebelumnya yang berjudul 'Konsep Pemasaran dan Manfaatnya untuk Perusahaan dan Organisasi Nirlaba'<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-13495111195683825482009-10-19T23:19:00.000-07:002010-01-21T19:43:08.017-08:00Nilai Konsumen hubungannya dengan Kepuasan KonsumenKepuasan konsumen(<span style="font-style:italic;">consumer satisfaction</span>) terjadi ketika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan dari konsumennya.<br /><br />Kotler mengajarkan kepuasan konsumen dari sisi harapan (<span style="font-style:italic;">expectancy</span>) dan kinerja (<span style="font-style:italic;">performance</span>).<br />Jika harapan > kinerja, maka konsumen tidak puas.<br />Jika harapan < kinerja, maka konsumen puas.<br /><br />Harapan dan kinerja ini berkaitan dengan barang/jasa yang dikonsumsi oleh seorang konsumen. Sebelum konsumen mengkonsumsi barang/jasa, mereka akan mempunyai harapan tentang kinerja barang/jasa tersebut. Setelah mereka mengkonsumsi, barulah mereka mengetahui kinerja yang sesungguhnya dari barang/jasa tersebut. Harapan dari konsumen dapat berubah seiring waktu dan dipengaruhi banyak faktor. Oleh karena itu kinerja dari barang/jasa pun harus berubah agar dapat mengikuti bahkan melebihi harapan konsumen untuk dapat mencapai kepuasan konsumen.<br /><br />Perrerault, Cannon, Mc.Carthy dalam bukunya Basic Marketing:A Marketing Strategy Planning Approach menggambarkan hubungan antara nilai konsumen (<span style="font-style:italic;">customer value</span>) dan kepuasan konsumen (<span style="font-style:italic;">consumer satisfaction</span>).<br /><br />Nilai konsumen (<span style="font-style:italic;">customer value</span>) ditentukan oleh 2 hal yaitu biaya (<span style="font-style:italic;">cost</span>) dan manfaat (<span style="font-style:italic;">benefit</span>). Biaya mencakup biaya uang, waktu, energi, dan psikologi. Manfaat mencakup manfaat produk, jasa, pribadi, dan <span style="font-style:italic;">image</span>.<br /><br />Manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda. Satu manfaat bisa menjadi lebih penting dibanding manfaat lainnya. Berbeda dengan manfaat, biaya bersifat mutlak dan merupakan akumulasi dari seluruh biaya yang ada; hanya saja terkadang konsumen tidak menyadari biaya lain selain biaya uang.<br />Jika manfaat > biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang tinggi (<span style="font-style:italic;">superior customer value</span>) <br />Jika manfaat < biaya, maka akan tercipta nilai konsumen yang rendah (<span style="font-style:italic;">inferior customer value</span>)<br /><br />Untuk mencapai kepuasan konsumen, maka perusahaan perlu memberikan nilai konsumen (red : <span style="font-style:italic;">superior</span>) yang lebih baik daripada pesaingnya.<br /><br />Contoh :<br />Apakah yang anda harapkan dari sepiring nasi goreng dengan harga Rp.7000? Bagaimana jika harganya Rp.20.000? Harapan anda terhadap nasi goreng dengan harga Rp.20.000 tentu saja lebih tinggi dibanding nasi goreng dengan harga Rp.7.000. Mungkin anda berharap porsinya lebih banyak, rasanya lebih enak, pelayanannya lebih baik. Harapan yang anda ciptakan ketika anda membeli nasi goreng akan dibandingkan dengan penilaian anda setelah anda makan nasi goreng tersebut. Jika ternyata nasi goreng yang anda makan tidak memenuhi harapan anda, maka anda merasa kecewa. Jika ternyata nasi goreng yang anda makan lebih dari harapan anda, maka anda merasa puas. <br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-22490103896342698902009-10-10T00:24:00.000-07:002009-10-19T22:02:20.578-07:00Konsep Pemasaran dan Manfaatnya untuk Perusahaan dan Organisasi NirlabaKonsep Pemasaran sangat sederhana. <br /><br />Ada 3 macam hal yang dipertimbangkan dalam pemasaran <br />1. <span style="font-style:italic;">Consumer Satisfaction</span> (Kepuasan konsumen)<br />2. <span style="font-style:italic;">Total Company Effort</span> (Total usaha perusahaan - red: untuk memenuhi kebutuhan konsumen)<br />3. <span style="font-style:italic;">Profit or Other Long-term Measure</span> (Laba atau Tujuan lain yang merupakan keuntungan jangka panjang)<br /><br />Kepuasan konsumen adalah tujuan utama dari perusahaan. Sekalipun kata-kata ini sering didengar, masih banyak perusahaan yang masih menganggap bahwa tujuan dari perusahaan adalah kepuasan perusahaan dan bukan kepuasan konsumen. Perusahaan tersebut memposisikan pemasaran sebagai alat untuk 'membuang' (red: menjual) barang yang diproduksi, bukan untuk membuat barang yang memang diinginkan oleh konsumen.<br /><br />Pemasaran adalah total usaha perusahaan. Total usaha perusahaan berarti mencakup semua departemen dalam perusahaan tersebut. Masih banyak perusahaan dengan departemen yang membangun dinding pemisah dengan departemen lain dan menganggap dirinya paling penting dalam perusahaan. Pemasaran sebagai total usaha perusahaan menuntut semua departemen yang ada dalam perusahaan tersebut untuk mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kepuasan konsumen.<br /><br />Laba adalah tujuan utama dari perusahaan. Mungkin anda bingung karena di paragraf atas saya mengatakan bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah kepuasan konsumen. <br />Mana yang benar? Kepuasan konsumen atau Laba? Dua-dua nya benar dan berjalan pararel. Laba adalah tujuan utama perusahaan dilihat dari kacamata bisnis. Kepuasan konsumen adalah tujuan utama perusahaan dilihat dari kacamata pemasaran. Jika konsumen puas, maka dia akan melakukan <span style="font-style:italic;">repurchasing</span> (pembelian kembali) dan memberikan laba/keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang.<br /><br />Tujuan perusahaan bukan hanya laba. Banyak perusahaan dan organisasi yang tidak mentargetkan laba sebagai tujuan perusahaan. Contoh : WWF. WWF (<span style="font-style:italic;">World Wildlife Fund</span>) mempunyai tujuan untuk menjaga kehidupan liar dan melindungi spesies yang terancam punah. Siapa konsumennya? Betul, sesungguhnya konsumen mereka adalah spesies (hewan, tanaman) yang mereka lindungi. Tujuan WWF bukan untuk mendapatkan laba dari spesies yang mereka lindungi, tetapi menghilangkan ancaman kepunahan dari spesies tersebut. Jika spesies yang mereka lindungi bisa berkembang biak dengan baik dan terhindar dari kepunahan, maka tujuan mereka dapat dikatakan tercapai. Tetapi untuk melakukan usaha tersebut, dibutuhkan <span style="font-style:italic;">supporter</span> (pendukung) dalam bentuk uang dan tenaga kerja. Oleh karena itu sekalipun konsumen dari WWF adalah hewan/tumbuhan tetapi kegiatan pemasarannya ditargetkan kepada para supporternya.<br /><br />Konsep Pemasaran (<span style="font-style:italic;">Marketing Concept</span>) merupakan titik temu/perpotongan antara Kepuasan Konsumen, Total Usaha Perusahaan dan Laba atau Tujuan jangka panjang lainnya.<br /><br />Semua keputusan pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing decision</span>) akan mengacu kepada konsep pemasaran (<span style="font-style:italic;">marketing concept</span>). Jika sebuah keputusan pemasaran tidak memiliki ketiga unsur ini, maka keputusan tersebut akan ditolak. Hal ini berlaku juga untuk keputusan pemasaran yang bersifat etikal (<span style="font-style:italic;">ethical marketing decision</span>).<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-17786376854179169062009-10-09T23:34:00.000-07:002009-12-06T19:26:40.995-08:00Ekonomi Pasar dan Peran PemasaranMembahas kata-kata ekonomi pasar, mengingatkan saya kepada perdebatan mengenai ekonomi neo-liberal dan ekonomi 'kerakyatan' sewaktu kampanye pemilihan presiden kemarin. Tetapi hari ini saya tidak akan membahas mana yang lebih baik, tetapi saya akan mencoba menjelaskan fungsi pemasaran dalam sistem ekonomi. <br /><br />Pada dasarnya sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi 2 : <br />1. <span style="font-style:italic;">Command economy</span> (ekonomi terpimpin), yaitu ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintah. Dalam hal ini semua kegiatan dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah menentukan barang apa yang diproduksi, berapa banyak yang akan diproduksi, didistribusikan oleh siapa, kapan, kepada siapa, dan mengapa.<br />2. <span style="font-style:italic;">Market-directed economy</span> (ekonomi yang dikendalikan oleh pasar, disingkat ekonomi pasar) adalah ekonomi yang ditentukan oleh keputusan individual dari banyak produsen dan banyak konsumen yang akan menciptakan keputusan tingkat makro untuk ekonomi secara keseluruhan.<br /><br />Menurut pendapat saya, sekarang ini sesungguhnya tidak ada negara yang menganut secara murni salah satu dari dua sistem tersebut.<br />Contoh :<br />- Cina yang terkenal dengan ekonomi terpimpin sekarang telah membuka diri dan banyak perusahaan internasional yang masuk dengan bebas untuk berinvestasi di negara tersebut. Pemerintah tidak lagi menentukan barang apa yang akan diproduksi, berapa banyak dan didistribusikan bagaimana. Tetapi pemerintah lebih berfungsi sebagai pengawas agar produsen dan barang yang diproduksinya dapat memberikan manfaat yang terbaik untuk masyarakat secara keseluruhan.<br />- Amerika serikat yang terkenal dengan ekonomi pasar telah membuktikan ketidakmurniannya pada krisis <span style="font-style:italic;">sub-prime mortgage</span> dengan mengambil alih perusahaan-perusahaan besar yang bangkrut agar tidak menimbulkan efek domino yang lebih parah bagi ekonomi Amerika. <br /><br />Sekalipun peran pemasaran dapat diterapkan pada <span style="font-style:italic;">command economy</span>, tetapi peran pemasaran akan lebih terasa di <span style="font-style:italic;">market-directed economy</span>. Hal ini disebabkan karena pada <span style="font-style:italic;">command economy</span>, tidak ada kebebasan untuk memilih (<span style="font-style:italic;">freedom of choice</span>). Ini membuat ketidaksesuaian dan perbedaan produsen dan konsumen sangat terbatas, sehingga peran pemasaran sebagai jembatan penghubung nyaris tidak diperlukan. <br />Contoh : Untuk apa mengetahui bahwa konsumen roti menyukai roti yang lembut dan manis, jika memang jenis roti yang dibuat sudah ditentukan dan konsumen tidak dapat memilih.<br /><br />Dalam sistem ekonomi pasar secara makro, peran pemasaran adalah menjadi jembatan antara banyak produsen individual (<span style="font-style:italic;">heterogeneous suppy</span>) dengan banyak konsumen individual (<span style="font-style:italic;">heterogeneous demand</span>)<br /><br />Prosesnya adalah :<br />1. Produsen bersama-sama dengan perantara (<span style="font-style:italic;">intermediaries</span>) dan kolaborator (<span style="font-style:italic;">collaborators</span>) akan melakukan fungsi pemasaran universal.<br />2. Fungsi pemasaran universal tersebut akan mengatasi ketidaksesuaian dan perbedaan antara produsen dan konsumen.<br />3. Dari proses mengatasi ketidaksesuaian dan perbedaan antara produsen dan konsumen, akan tercipta nilai dan aliran dari barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen.<br />4. Pemerintah dan grup sosial tertentu akan mengawasi semua aktivitas yang terjadi dari produsen sampai dengan konsumen. <br /><br />Untuk mempermudah anda mengerti proses ini, saya sarankan untuk membaca posting saya sebelumnya yang berjudul 'Pemasaran : Mikro dan Makro' dan 'Fungsi Pemasaran, Perantara dan Kolaborator'<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-9615456343623469022009-08-28T09:12:00.000-07:002009-10-20T02:24:53.771-07:00Fungsi Pemasaran, Perantara dan KolaboratorDalam pemasaran terdapat berbagai macam fungsi. Fungsi tersebut adalah pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, standarisasi, pembiayaan dan pengalihan resiko.<br /><br />Fungsi penjualan dijalankan oleh produsen, sedangkan fungsi pembelian dijalankan oleh konsumen.<br /><br />Pertanyaannya adalah bagaimana dengan 5 fungsi lainnya : transportasi, penyimpanan, standarisasi, pembiayaan, pengalihan resiko. Apakah 5 fungsi ini bisa dijalankan oleh produsen atau konsumen? Bisa saja. Tetapi bisa dibayangkan betapa repotnya produsen dan konsumen dalam menjalankan semua fungsi tersebut. Untuk sebuah fungsi saja, produsen mungkin harus menciptakan departemen baru yang khusus menjalankan fungsi tersebut. Agar sebuah departemen dapat berjalan dengan, maka diperlukan personalia dan budget. Departemen tersebut juga harus bekerja dalam skala yang ekonomis. <br /><br />Untuk itu perlu adanya 2 spesialis, yaitu perantara (<span style="font-style:italic;">intermediaries</span>) dan kolaborator (<span style="font-style:italic;">collaborators</span>) yang akan membantu menjalankan fungsi-fungsi tersebut dalam skala yang ekonomis.<br /><br />Perantara (<span style="font-style:italic;">intermediaries</span>)adalah spesialis yang melakukan transaksi jual beli. Yang dimaksud disini bukan fungsi pembelian atau fungsi penjualan. Tetapi sebagai perantara jual beli. Contoh : distributor, pedagang besar, pedagang kecil.<br /><br />Kolaborator (<span style="font-style:italic;">collaborators</span>) adalah spesialis yang menjalankan fungsi selain pembelian dan penjualan. <br />- Fungsi transportasi. Contoh : perusahaan logistik<br />- Fungsi penyimpanan. Contoh : perusahaan pergudangan<br />- Fungsi standarisasi. Contoh : BSN (Badan Standarisasi Nasional)<br />- Fungsi pembiayaan. Contoh : perbankan baik dalam hal kredit modal kerja ataupun kredit pembelian<br />- Fungsi pengalihan resiko. Contoh : perusahaan asuransi<br /><br />Spesialis-spesialis tersebut akan bekerja dalam skala yang lebih ekonomis dibandingkan produsen atau konsumen. Dengan adanya 2 jenis spesialis tersebut, produsen dapat memfokuskan dirinya dalam fungsi penjualan dan konsumen dapat memfokuskan dirinya dalam fungsi pembelian.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih. <br />---<br />Skala yang ekonomis (<span style="font-style:italic;">scale of economics</span>) : jika sebuah perusahaan memproduksi dalam jumlah yang besar, maka biaya untuk setiap produknya akan menurun.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-45355885087441832782009-08-26T06:59:00.000-07:002009-10-10T00:27:02.329-07:00Pemasaran : Mikro dan MakroPemasaran dapat dilihat dari kacamata Mikro dan Makro<br /><br />Dari kacamata Mikro, pemasaran dianggap sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi<br />Dari kacamata Makro, pemasaran dilihat sebagai proses sosial<br /><br />Masih bingung? Saya akan coba menjelaskan lebih lanjut dibawah ini.<br /><br />Dalam kacamata mikro, pemasaran dianggap sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi.<br />Artinya adalah pemasaran hanya dianggap sebagai alat yang dipakai oleh organisasi untuk mendapatkan laba. Aktivitas itu mencakup penciptaan barang/jasa, menyerahkan kepada konsumen, mengkomunikasikan kepada konsumen, dan memberikan harga untuk barang/jasa yang akan dikonsumsi konsumen. <br /><br />Contoh : Sebuah perusahaan roti memandang pemasaran dari kacamata mikro adalah proses pembuatan roti, membawa roti itu ke toko roti, mempromosikan rotinya, dan memberikan harga untuk setiap jenis roti.<br /><br />Dalam kacamata makro, pemasaran dilihat sebagai proses sosial.<br />Artinya adalah pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara produsen dan konsumen. Lebih tepatnya antara banyak individual produsen dan banyak individual konsumen. Dalam pandangan pemasaran sebagai proses sosial, sesungguhnya terdapat ketidaksesuaian (<span style="font-style:italic;">discrepancies</span>) dan perbedaan (<span style="font-style:italic;">separations</span>) antara produsen dan konsumen. Pemasaran menjadi jembatan yang mengatasi ketidaksesuaian dan perbedaan tersebut.<br /><br />Ketidaksesuaian yang ada adalah : <br />1. Kuantitas <br /> Produsen akan menjual dalam jumlah yang besar. <br /> Konsumen membutuhkan dalam jumlah yang sedikit. <br /> Contoh : Toko bakeri akan membuat puluhan bahkan ratusan roti dalam satu hari, tetapi seorang konsumen mungkin hanya akan makan 1-3 buah roti per hari.<br />2. Jenis<br /> Produsen membuat/menyediakan 1 jenis barang/jasa<br /> Konsumen membutuhkan berbagai jenis barang/jasa untuk pemenuhan kebutuhannya<br /> Contoh : Toko bakeri hanya akan memproduksi roti, sedangkan sedangkan seorang konsumen membutuhkan lebih dari roti. Seorang konsumen butuh pakaian, makanan, minuman yang bermacam-macam.<br /><br />Perbedaan yang ada adalah :<br />1. Tempat<br /> Produsen akan menempatkan tempat produksinya di lokasi yang menguntungkan secara ekonomis<br /> Konsumen berada di tempat yang tersebar<br /> Contoh : sebuah perusahaan semen akan membuat lokasi pabriknya di tempat yang dekat dengan penghasil kapur, karena pabrik semen adalah material-oriented (berfokus pada bahan baku). Sedangkan pengguna semen bisa berada di seluruh lokasi apakah itu kota atau desa dengan lokasi yang saling berbeda.<br />2. Waktu<br /> Produsen menginginkan penjualan terjadi pada waktu produksi terjadi.<br /> Konsumen melakukan pembelian ketika mereka membutuhkan barang/jasa tersebut.<br /> Contoh : Toko bakeri menginginkan penjualan terjadi ketika roti keluar dari oven, tetapi pada kenyataannya kita sering melihat bahwa roti tersebut harus dibawa dulu dari oven ke pajangan dan terkadang harus menunggu beberapa waktu sampai konsumen membeli roti tersebut.<br />3. Informasi<br /> Produsen perlu mengetahui apa, kepada siapa, tempat menjual, kapan, dan pada harga berapa dia harus menjual barang/jasanya.<br /> Konsumen ingin mengetahui siapa yang menyediakan barang/jasa, tempat membeli, kapan membelinya, dan berapa uang yang harus dia keluarkan untuk membeli.<br />4. Nilai<br /> Produsen menilai barang/jasa dari biaya produksi dan harga kompetitif.<br /> Konsumen menilai barang/jasa dari kemampuan barang/jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dan kemampuannya untuk membayar.<br /> Contoh : Perusahaan baju akan menghitung biaya kain, benang, kancing, upah menjahit ditambah dengan keuntungan untuk menentukan harga sebuah baju setelah membandingkan dengan produk pesaing yang sejenis. Konsumen yang akan membeli baju akan melihat apakah sebuah baju dapat membuat dia tampil lebih baik dan kemampuan dia untuk membeli baju tersebut.<br />5. Kepemilikan<br /> Produsen mempunyai kepemilikan atas barang/jasa yang diproduksinya, tetapi tidak ingin memakainya.<br /> Konsumen tidak mempunyai kepemilikan atas barang/jasa, tetapi menginginkannya.<br /> Contoh : Pabrik mie mempunyai kepemilikan atas mie, tetapi pabrik tersebut tidak serta merta makan semua produksi mienya. Sebaliknya konsumen tidak punya kepemilikan atas mie, tetapi menginginkan mie untuk dikonsumsinya.<br /><br />Berdasarkan penjelasan diatas tentang pemasaran dipandang dari sisi makro dan mikro, sesungguhnya penting untuk perusahaan mengetahui pemasaran dari sisi mikro tetapi melihat pemasaran dari sisi makro akan memberikan pandangan yang lebih luas tentang fungsi pemasaran.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-83782194151026571672009-08-24T23:58:00.000-07:002009-08-26T08:13:40.443-07:00Pentingkah Pemasaran ?Kenapa saya harus belajar pemasaran?<br />Kenapa anda harus belajar pemasaran?<br />Kenapa kita harus belajar pemasaran?<br /><br />"<span style="font-style:italic;">Knowledge is power</span>"<br /><br />Pemasaran adalah sekelompok rangkaian proses. Proses berarti kegiatan. Kegiatan dalam bahasa indonesia dapat dituliskan sebagai predikat. Predikat selalu ditemani oleh Subjek dan Objek.<br /><br />Siapakah subjek dalam pemasaran? <br />Subjek dalam pemasaran adalah produsen yang menyediakan barang/jasa.<br />Kenapa pemasaran penting untuk produsen?<br />Pemasaran penting untuk produsen karena pemasaran menghubungkan mereka dengan konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli/memakai barang/jasa dari produsen. Dari konsumen lah produsen mendapatkan keuntungan; keuntungan yang akan dipakai produsen untuk bertahan hidup.<br /><br />Siapakah objek dalam pemasaran?<br />Objek dalam pemasaran adalah konsumen yang memakai barang/jas.<br />Kenapa pemasaran penting untuk konsumen?<br />Dalam ilmu ekonomi mikro kita mempelajari bahwa sesungguhnya yang menanggung semua biaya adalah konsumen. <br />Kita sebagai konsumen pula yang membayar semua biaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah baju yang anda pakai mencakup biaya pembuatan kapas, biaya pembuatan benang, biaya pembuatan kancing, biaya penjahitan, biaya quality control, biaya transportasi, biaya promosi. Semua biaya tersebut ditambah dengan keuntungan dari masing-masing rantai dibebankan semuanya kepada anda. Kok kita mau yah? <br /><br />Dalam hidup kita, kita akan berperan sebagai produsen dan konsumen.<br />Kita adalah seorang produsen. Sekalipun kita sebagai seorang karyawan atau profesional, kita 'menjual' keahlian dan pengetahuan kita kepada orang lain. <br />Kita adalah seorang konsumen. Kita memilih barang/jasa yang kita konsumsi dari banyak produsen.<br /><br />Kita adalah produsen dan konsumen. Pemasaran adalah jembatan antara produsen dan konsumen. Pentingkah pemasaran bagi kita?<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2755856505783253260.post-71697142954938169552009-08-24T21:54:00.000-07:002009-12-04T17:05:04.817-08:00Pemasaran kok Repot ?Marketing bukanlah ilmu yang sederhana tetapi marketing seperti ilmu lainnya dapat dipelajari. Dan sesungguhnya marketing ada di sekeliling kita. Kita bisa melihat dari contoh yang sederhana yaitu diri kita sendiri.<br /><br />Apakah baju yang anda pakai, celana yang anda pakai, pakaian dalam yang anda pakai, sepatu yang anda pakai, jam tangan yang anda pakai, makanan dan minuman yang anda konsumsi, musik yang anda dengarkan, lipstik dan parfum yang anda pakai? Pernahkah anda berpikir kenapa anda memilih barang-barang tersebut? Apakah pilihan anda dipengaruhi oleh diri anda sendiri atau selain diri anda?<br /><br />Dasar dari kata marketing adalah market. Market bisa diartikan berbeda. Dalam ilmu ekonomi, market diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli (bisa berbentuk fisik ataupun tidak). Dalam ilmu marketing, ketika kita berbicara market, maka kita berbicara tentang konsumen. Siapa itu konsumen? Ya! Anda, saya, dia, mereka (kita!) semua adalah konsumen.<br /><br />Apakah kita mempunyai kebutuhan yang sama? Ya! Kebutuhan adalah hal dasar yang diperlukan manusia. Kita semua butuh makan, minum, tempat tinggal, hiburan, transportasi, komunikasi, pelayanan kesehatan. Semua hal yang disebutkan adalah kebutuhan dasar.<br /><br />Apakah ilmu marketing mempelajari kebutuhan? Ya, ilmu marketing mempelajari kebutuhann tetapi manusia tidak pernah mengungkapkan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari melainkan keinginan.<br /><br />Apakah itu keinginan? Keinginan adalah kebutuhan yang spesifik.<br />Anda ingin makan? Makan nasi? Makan roti? Makan sagu? Makan kentang? Makanan yang baru saja saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan pokok.<br />Anda ingin makan nasi? Nasi goreng? Bubur? Lemper? Bacang? Ketupat? Makanan yang barusan saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan yang dibuat dengan bahan baku utama nasi.<br />Anda ingin makan nasi goreng? Nasi goreng telor? Nasi goreng kambing? Nasi goreng pete? Nasi goreng sosis? Nasi goreng gila?<br />Contoh diatas berbicara tentang salah satu kebutuhan manusia yaitu makan dengan keinginan yaitu makan nasi. Anda bisa memberi contoh terhadap kebutuhan dan keinginan yang lainnya.<br /><br />Begitu banyak keinginan setiap orang. Begitu banyak pula penyedia barang dan jasa untuk pemenuhan keinginan tersebut. Bagaimana cara mempertemukan konsumen individual yang mempunyai keinginan yang berbeda dengan produsen individual yang mempunyai produk/jasa yang berbeda? Disitulah pemasaran menjadi jembatan. Jembatan antara produsen individual yang berbeda dan konsumen individual yang berbeda.<br /><br />Inilah definisi pemasaran berdasarkan Philip Kotler :<br />"Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders."<br /><br />Dari definisi tersebut ada beberapa hal yang dapat diperhatikan :<br />1. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi. Berarti pemasaran digunakan oleh organisasi, organisasi menjadi subjek dan konsumen sebagai objek.<br />2. Seperangkat proses. Berarti pemasaran adalah gabungan dari beberapa proses, bukan satu kegiatan saja.<br />3. Menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan. Ini adalah proses dari menciptakan barang/jasa sampai dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini kadang tidak berhenti sampai dikonsumsi tetapi berlanjut pada hubungan setelah penjualan (after sales service).<br />4. Mengelola hubungan pelanggan. Dalam kenyataannya mendapatkan pelanggan baru biayanya lebih besar dibandingkan mempertahankan pelanggan yang lama.<br />5. Cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders. Tujuan utama dari sebuah organisasi adalah menghasilkan keuntungan, tetapi yang menarik disini adalah adanya kata-kata stakeholders. <span style="font-style:italic;">Stakeholders</span> bukanlah <span style="font-style:italic;">shareholders</span>. <span style="font-style:italic;">Stakeholders</span> mencakup pemilik perusahaan, konsumen, saluran distribusi, supplier, lingkungan, masyarakat, dan pemerintah. Sedangkan <span style="font-style:italic;">shareholders</span> hanya mencakup pemilik perusahaan.<br /><br />Ini adalah perkenalan terhadap ilmu pemasaran. Saya harap anda dapat mendapatkan gambaran awal tentang pemasaran.<br /><br />Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.<br />Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.Simple Marketinghttp://www.blogger.com/profile/11547700544263742041noreply@blogger.com4