Monday, August 24, 2009

Pemasaran kok Repot ?

Marketing bukanlah ilmu yang sederhana tetapi marketing seperti ilmu lainnya dapat dipelajari. Dan sesungguhnya marketing ada di sekeliling kita. Kita bisa melihat dari contoh yang sederhana yaitu diri kita sendiri.

Apakah baju yang anda pakai, celana yang anda pakai, pakaian dalam yang anda pakai, sepatu yang anda pakai, jam tangan yang anda pakai, makanan dan minuman yang anda konsumsi, musik yang anda dengarkan, lipstik dan parfum yang anda pakai? Pernahkah anda berpikir kenapa anda memilih barang-barang tersebut? Apakah pilihan anda dipengaruhi oleh diri anda sendiri atau selain diri anda?

Dasar dari kata marketing adalah market. Market bisa diartikan berbeda. Dalam ilmu ekonomi, market diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli (bisa berbentuk fisik ataupun tidak). Dalam ilmu marketing, ketika kita berbicara market, maka kita berbicara tentang konsumen. Siapa itu konsumen? Ya! Anda, saya, dia, mereka (kita!) semua adalah konsumen.

Apakah kita mempunyai kebutuhan yang sama? Ya! Kebutuhan adalah hal dasar yang diperlukan manusia. Kita semua butuh makan, minum, tempat tinggal, hiburan, transportasi, komunikasi, pelayanan kesehatan. Semua hal yang disebutkan adalah kebutuhan dasar.

Apakah ilmu marketing mempelajari kebutuhan? Ya, ilmu marketing mempelajari kebutuhann tetapi manusia tidak pernah mengungkapkan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari melainkan keinginan.

Apakah itu keinginan? Keinginan adalah kebutuhan yang spesifik.
Anda ingin makan? Makan nasi? Makan roti? Makan sagu? Makan kentang? Makanan yang baru saja saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan pokok.
Anda ingin makan nasi? Nasi goreng? Bubur? Lemper? Bacang? Ketupat? Makanan yang barusan saya sebutkan adalah berbagai jenis makanan yang dibuat dengan bahan baku utama nasi.
Anda ingin makan nasi goreng? Nasi goreng telor? Nasi goreng kambing? Nasi goreng pete? Nasi goreng sosis? Nasi goreng gila?
Contoh diatas berbicara tentang salah satu kebutuhan manusia yaitu makan dengan keinginan yaitu makan nasi. Anda bisa memberi contoh terhadap kebutuhan dan keinginan yang lainnya.

Begitu banyak keinginan setiap orang. Begitu banyak pula penyedia barang dan jasa untuk pemenuhan keinginan tersebut. Bagaimana cara mempertemukan konsumen individual yang mempunyai keinginan yang berbeda dengan produsen individual yang mempunyai produk/jasa yang berbeda? Disitulah pemasaran menjadi jembatan. Jembatan antara produsen individual yang berbeda dan konsumen individual yang berbeda.

Inilah definisi pemasaran berdasarkan Philip Kotler :
"Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders."

Dari definisi tersebut ada beberapa hal yang dapat diperhatikan :
1. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi. Berarti pemasaran digunakan oleh organisasi, organisasi menjadi subjek dan konsumen sebagai objek.
2. Seperangkat proses. Berarti pemasaran adalah gabungan dari beberapa proses, bukan satu kegiatan saja.
3. Menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan. Ini adalah proses dari menciptakan barang/jasa sampai dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini kadang tidak berhenti sampai dikonsumsi tetapi berlanjut pada hubungan setelah penjualan (after sales service).
4. Mengelola hubungan pelanggan. Dalam kenyataannya mendapatkan pelanggan baru biayanya lebih besar dibandingkan mempertahankan pelanggan yang lama.
5. Cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholders. Tujuan utama dari sebuah organisasi adalah menghasilkan keuntungan, tetapi yang menarik disini adalah adanya kata-kata stakeholders. Stakeholders bukanlah shareholders. Stakeholders mencakup pemilik perusahaan, konsumen, saluran distribusi, supplier, lingkungan, masyarakat, dan pemerintah. Sedangkan shareholders hanya mencakup pemilik perusahaan.

Ini adalah perkenalan terhadap ilmu pemasaran. Saya harap anda dapat mendapatkan gambaran awal tentang pemasaran.

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.

4 comments:

  1. kenapa prof. bajunya kotak2 ama lengan pendek? Apakah ini bagian dari personal branding/marketing ? ^_^

    ReplyDelete
  2. Kalau prof. bajunya kotak2 dan lengan pendek, itu kemungkinan hanya personal preference saja.

    Malah saya sering lihat banyak profesor di Indonesia memakai setelan jas.

    Tetapi hampir dipastikan biasanya seorang motivator berpakaian setelan jas, karena setelan jas menampilkan kesan orang sukses dan serius. Dan 'resep kesuksesan' itu harus dijual oleh orang yang 'sukses'

    ReplyDelete
  3. thanks thanks Bro simple marketing!

    Btw, cuman curious nih, motivator2 di Indo kayak andri wongso and other self-proclaimed motivator.. mungkin ga yah, BMW seri 7 nya cuman nyewa harian, biar keliatan sukses

    ReplyDelete
  4. hahaha...

    Untuk itu anda lebih baik melihat biografi orang tersebut secara keseluruhan. Saya mengetahui biografi beberapa motivator saja. Salah satunya adalah Andrie Wongso.

    Andrie Wongso sebelum menjadi motivator, adalah pemilik 'Harvest' (kartu ucapan), kemudian belakangan dia menambahkan kata-kata motivasi dalam kartunya dan kemudian menjadi seorang motivator.

    Saya melihat profesi motivator tidak berbeda dengan seorang guru. Yang berbeda hanya bahan ajaran dan cara mengajarnya.

    ReplyDelete