Tuesday, October 20, 2009

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran

Sekalipun kebebasan untuk memilih (freedom of choice) terletak pada konsumen dan produsen, seringkali terjadi dilema mikro-makro (micro-macro dilemma) dalam beberapa keputusan konsumen. Secara tidak sadar keputusan produsen untuk memproduksi suatu barang dan keputusan konsumen untuk mengkonsumsi barang tersebut akan mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk konsumen itu sendiri dalam jangka panjang.

Pemasaran pada dasarnya adalah ilmu yang umumnya dipelajari oleh perusahaan karena perusahaan mempunyai kepentingan yang lebih tinggi untuk menguasai ilmu ini dibanding dengan konsumen. Konsumen dengan keterbatasan sumber daya dan waktunya jarang sekali mendalami mengenai ilmu ini. Tetapi sekalipun demikian, konsumen yang mempelajari ilmu pemasaran akan mempunyai proses keputusan pembelian yang lebih baik.

Masih ingatkah anda ketika dalam blog sebelumnya saya menjelaskan tentang tujuan utama perusahaan adalah laba dan kepuasan konsumen? Laba dan kepuasan konsumen berjalan pararel dimana jika kepuasan konsumen tercapai maka laba pun akan datang dengan sendirinya. Tetapi dalam definisi nilai konsumen berkaitan dengan kepuasan konsumen, manfaat yang dirasakan oleh setiap konsumen berbeda-beda.

Contoh : Manfaat rokok untuk seorang perokok tinggi, tetapi bagaimana dengan sekitarnya? Apakah rokok benar-benar baik untuk perokok? Apakah manfaat yang dia asumsikan tinggi tersebut benar-benar mempunyai nilai konsumen yang tinggi untuk dirinya?

Benarkan produsen bertindak semata-mata karena kebutuhan yang ada? Kebutuhan menciptakan produk atau produk menciptakan kebutuhan? Perempuan menyukai penampilan yang lebih tinggi, apakah karena itu timbul sepatu hak tinggi yang mengakibatkan penyakit kaki dalam pemakaian jangka panjang? Manusia membutuhkan sex, apakah karena itu timbul prostitusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut?

Etika pemasaran berkaitan dengan keputusan pemasaran yang menyangkut etika. Etika adalah sesuatu yang bersifat tidak tetap, benar salah sebuah keputusan tergantung dari pola pandang dipakai.

Contoh : Pernahkah anda melihat tulisan bebas lemak pada produk-produk makanan? Apa yang ada di pikiran anda ketika melihat tulisan tersebut? Tulisan tersebut bisa saja benar bahwa makanan tersebut tidak mengandung lemak, tetapi seringkali konsumen lupa bahwa makanan tersebut masih mengandung kalori. Pola pandang ini disadari oleh produsen dan digunakan dalam promosi produknya. Etis kah mereka berbuat demikian?

Dengan adanya dilema mikro-makro dan etika pemasaran, maka produsen membutuhkan sebuah patokan/pedoman untuk mengambil keputusan. Pada saat inilah konsep pemasaran (marketing concept) dipakai sebagai patokan/pedoman.

Konsep pemasaran yang merupakan pertemuan antara kepuasan konsumen, total usaha perusahaan, dan keuntungan atau tujuan jangka panjang lainnya merupakan patokan/pedoman untuk membuat suatu keputusan pemasaran. Hanya saja yang perlu diingat hendaknya kesejahteraan konsumen (consumer welfare) dalam jangka panjang dimasukkan ke dalam ruang lingkup kepuasan konsumen.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang konsep pemasaran, hendaknya anda membaca blog saya sebelumnya yang berjudul 'Konsep Pemasaran dan Manfaatnya untuk Perusahaan dan Organisasi Nirlaba'

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.

4 comments:

  1. haiii...boleh kasih tw gw gg?pertama lam knal dlu yua.a.....
    gw V_kha .....
    kasih tau 16 tanggung jawab marketing dungz.....
    hehehehehhe
    ada tugas kul...can u help me...
    hehhehe....
    ^^

    ReplyDelete
  2. qm bsa krim jawabanna ke fb or email V_kha
    da_goldenz@ymail.com
    hahhaha.......
    narses.....
    ngarep dksih tw....
    =D

    ReplyDelete
  3. Maaf baru membalas, Vikha. Apakah pertanyaannya seperti itu? Saya belum membaca tentang hal tersebut, mungkin vikha bisa lebih rinci tentang pertanyaan tersebut?

    ReplyDelete
  4. JUS TANG TANG JUST TANG TANG AY AY AYE

    ReplyDelete