Sunday, January 31, 2010

Kesempatan Pemasaran di Luar Negeri : Perlu dipertimbangkan?

Perlukah perusahaan melakukan pemasaran ke luar negeri jika pasar di dalam negeri masih melimpah. Mungkin saja banyak yang menjawab tidak, ngapain repot-repot ke luar negeri kalau di dalan negeri saja masih banyak. Diharapkan setelah anda membaca beberapa alasan di bawah ini, anda dapat berpikir dua kali tentang hal tersebut.

1. Dunia menjadi semakin sempit.
Perdagangan internasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimungkinkan dengan adanya perkembangan dalam transportasi dan komunikasi. Salah satu yang paling besar mempengaruhi dunia perdagangan internasional adalah internet. Perusahaan dapat memberikan informasi lebih lengkap dan mudah diakses oleh calon konsumennya melalui website dengan biaya relatif murah. Konsumen pun dapat memesan produk yang mereka inginkan dari rumah dengan beberapa klik dari mouse.
Contoh : Ebay adalah tempat pelelangan internasional online terbesar saat ini. Hampir semua barang dapat anda temukan di Ebay dengan harga yang kompetitif.

2. Membuat keunggulan kompetitif baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu alasan utama perusahaan yang melakukan ekspansi ke luar negeri adalah economies of scale. Semakin banyak unit yang diproduksi oleh perusahaan maka biaya per unit nya akan semakin rendah. Jika anda merasa nyaman dengan pasar dalam negeri anda, maka bukan mustahil perusahaan luar negeri satu saat akan melakukan ekspansi ke pasar dalam negeri anda.
Contoh : Anda bisa melihat bagaimana Pertamina sebagai BUMN bereaksi terhadap adanya ekspansi penyedia produk perminyakan luar negeri seperti Shell, Chevron. Dari penggantian logo, perbaikan layanan, komunikasi yang lebih baik dan pesat sejak kompetitor luar negeri memasuki pasar dalam negeri.

3. Pasar yang baru.
Jika pasar dalam negeri sudah mencapai titik jenuh, maka perusahaan dapat memikirkan untuk menjual produknya di pasar luar negeri dimana permintaan akan produk tersebut baru berkembang.
Contoh : Perusahaan-perusahaan Jepang, selain karena adanya kebijakan dumping dimana perusahaan Jepang menjual produknya lebih mahal untuk dalam negeri, kondisi pasar jepang adalah hyper competition, dimana kompetisi bukan lagi tinggi melainkan sangat tinggi, dimana produk baru dapat dikeluarkan dalam hitungan minggu.

4. Trend
Trend dapat diartikan sebagai perkembangan pasar ke arah tertentu seiring berjalannya waktu. Bagaimana dengan perusahaan yang telah melakukan ekspansi ke luar negeri dimana trend dalam negeri menurun tetapi trend luar negeri sedang meningkat.
Contoh : Trend konsumsi rotan dalam negeri menurun, tetapi konsumsi trend produk-produk yang berkaitan dengan alam di luar negeri malah meningkat. Mengenai rendahnya ekspor rotan Indonesia, tentu saja ada penyebab lain dan bukan kurangnya permintaan khsususnya luar negeri.

5. Resiko
Setelah berbicara mengenai faktor-faktor yang mendukung dilakukannya ekspansi ke luar negeri, maka kita akan berbicara mengenai resiko yang mungkin timbul dari ekspansi tersebut. Resiko yang lebih tinggi mungkin terjadi di pasar luar negeri. Beberapa kendala yang mungkin timbul adalah berkaitan dengan budaya, hukum, politik.
Contoh : Masyarakat Jepang mempunyai tingkat nasionalisme yang tinggi, mereka mau membeli barang produksi dalam negeri dengan harga lebih tinggi dan menjual ke luar negeri lebih murah. Di beberapa negara muslim, bahan makanan atau produk tertentu dapat dikatakan haram. Nasionalisasi pun mengancam beberapa perusahaan yang melakukan ekpansi di negara seperti Venezuela.

Pertimbangan akan kesempatan dan resiko yang ada didukung perencanaan yang matang diperlukan oleh perusahaan jika ingin melakukan ekspansi ke pasar internasional.

Silahkan bertanya jika ada tulisan saya yang belum jelas.
Saran dan kritik juga akan sangat saya hargai. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment